Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Husen Miftahudin • 15 May 2025 14:49
Jakarta: Beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), Grab Indonesia sejak pertama kali beroperasi terus memperluas dampak positif dan inklusif bagi masyarakat dari berbagai lapisan. Pertama, kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Industri ride hailing dan pengantaran online menyumbang Rp382,62 triliun atau dua persen terhadap total PDB Indonesia, dimana Grab berkontribusi setengah dari PDB industri, mencerminkan besarnya dampak ekonomi dari seluruh ekosistem layanan Grab," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy, dikutip dari pernyataan tertulis, Kamis, 15 Mei 2025.
Selain itu, transformasi sosial dan peluang penghasilan. Dalam hal ini, lebih dari 50 persen mitra pengemudi Grab sebelumnya menganggur, kini mereka punya penghasilan dan akses pelatihan keterampilan serta literasi digital dan keuangan.
Selain itu, Grab Indonesia juga mendukung UMKM dan menciptakan lapangan kerja. Tercatat, sejak 2020, Grab telah mendorong terciptanya 2,3 juta peluang kerja melalui digitalisasi UMKM. Di kota seperti Jayapura dan Kupang, 50 persen merchant Grab adalah wirausahawan baru.
"Grab dan OVO juga telah menyalurkan Rp1 triliun lebih pembiayaan usaha ke lebih dari 25 ribu UMKM. Lewat GrabMart Pasar, 5.200 lebih pedagang pasar di tujuh kota kini terdigitalisasi," papar Tirza.
Selanjutnya, mendorong energi bersih dan inklusi digital. Grab Indonesia mengoperasikan 11 ribu lebih kendaraan listrik sejak 2019, mengurangi 26 ribu ton emisi karbon dan menghemat 11 juta liter BBM yang mendukung transisi energi hijau di sektor transportasi.
Baca juga: Hampir Seluruh Operasional Dipegang Orang Indonesia, Grab: 'Bulenya' Cuma Satu! |