Pj Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa. Metro TV
Jakarta: Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Sultan Jakarta resmi menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU menggantikan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Pleno yang berlangsung sejak Selasa-Rabu, 9-10 Desember 2025, dibuka dengan istighosah dan penyaluran donasi bagi korban banjir bandang di Sumatra.
Dalam pembukaan pleno, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyerahkan donasi bernilai miliaran rupiah untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Agenda tersebut turut dihadiri jajaran mustasyar, syuriah, tanfidziyah, serta para dzuriah pendiri NU, yang membuat forum terasa istimewa.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof Moh Mukri mengatakan rangkaian doa bersama serta donasi merupakan wujud kepedulian PBNU terhadap masyarakat di wilayah bencana. Istighosah dipimpin oleh Habib Ahmad Edrus Al Habsyi dan Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir.
“Doa bersama dan donasi ini adalah upaya PBNU untuk turut mendoakan agar bencana di Sumatra segera tertangani. Santunan yang diberikan diharapkan bisa meringankan beban para korban,” ujarnya.
Pleno Dinilai Sah dan Kuorum
Rais Syuriyah PBNU Mohammad Nuh memastikan rapat pleno dengan agenda penetapan Pj Ketum PBNU telah sah sesuai AD/ART. Ia menyebut daftar hadir menunjukkan forum telah memenuhi ketentuan kuorum, yakni 50 persen plus satu.
Dalam pleno tampak hadir Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag yang juga Ketum ISNU Kamaruddin Amin, serta Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Hadir pula para dzuriah pendiri NU seperti Nyai Machfudhoh Aly Ubaid, Mohammad Hasib Wahab Chasbullah, KH Abdul Hakim Mahfudz, serta tokoh lainnya.
“Saya bersyukur karena mudah-mudahan keputusan ini bisa menjadi solusi terbaik,” ujar Menag Nasaruddin Umar, yang juga Wakil Rais Syuriyah PBNU. Ia menegaskan pemerintah tidak mencampuri urusan internal PBNU.
Rapat Pleno Syuriyah PBNU. Branda Antara
Usai ditetapkan sebagai Pj Ketum, KH Zulfa Mustofa menyatakan akan menjalankan tugas kepemimpinan PBNU hingga akhir periode 2026.
“Ini kehormatan sekaligus amanah besar. Mari kita bersatu kembali di rumah besar kita. Masyarakat NU sudah terlalu lama bersedih atas ketidakpastian ini,” ujar Zulfa yang juga keponakan dari mantan Rais Aam PBNU yang juga Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof Moh Mukri menegaskan keputusan Syuriyah PBNU memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf dari jabatan Ketua Umum merupakan putusan final dan mengikat.
Rapat pleno yang menjadi forum konstitusional tertinggi organisasi dalam memastikan kesinambungan kepemimpinan itu dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan KH Afifuddin Muhajir, Mohammad Nuh, Cholil Nafis, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), KH Hasib Wahab, dan sejumlah petinggi PBNU lainnya.