Patroli Udara Tiongkok–Rusia Picu Protes Keras dari Korea Selatan dan Jepang

Patroli udara Tiongkok-Rusia memicu protes dari Jepang dan Korea Selatan, Rabu, 10 Desember 2025. (Anadolu Agency)

Patroli Udara Tiongkok–Rusia Picu Protes Keras dari Korea Selatan dan Jepang

Muhammad Reyhansyah • 10 December 2025 21:31

Seoul: Korea Selatan dan Jepang menyampaikan keberatan keras pada Rabu, 10 Desember 2025, setelah pesawat militer Tiongkok dan Rusia melakukan patroli udara gabungan di sekitar wilayah kedua negara. Insiden tersebut memaksa Seoul dan Tokyo mengerahkan jet tempur sebagai respons.

Seoul melayangkan protes resmi kepada perwakilan Tiongkok dan Rusia, sementara Tokyo menyebut telah menyampaikan “keprihatinan serius” atas implikasi keamanan dari aktivitas kedua negara. Pemerintah Jepang menjelaskan bahwa dua pembom strategis Tu-95 Rusia pada Selasa terbang dari Laut Jepang untuk bergabung dengan dua pengebom H-6 Tiongkok di Laut China Timur sebelum melakukan penerbangan gabungan mengelilingi wilayah Jepang.

Patroli tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan Jepang–Tiongkok menyusul pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi mengenai Taiwan.

Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi menyebut penerbangan gabungan itu “jelas dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan terhadap negara kami,” tulisnya di X. Juru bicara pemerintah Minoru Kihara mengatakan Tokyo telah mengirim nota protes melalui jalur diplomatik.

Di Korea Selatan, pemerintah menyatakan pesawat Tiongkok dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan (KADIZ). Keluhan resmi telah disampaikan kepada atase pertahanan kedua negara.

“Militer kami akan terus merespons secara aktif terhadap keberadaan pesawat negara tetangga di dalam KADIZ sesuai hukum internasional,” ujar Lee Kwang-suk, Direktur Jenderal Biro Kebijakan Internasional Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip Channel News Asia.

Seoul menegaskan telah mengerahkan jet tempur sebagai langkah taktis menghadapi potensi situasi darurat. Pesawat Tiongkok–Rusia itu terdeteksi sebelum memasuki zona identifikasi udara, yang bukan wilayah kedaulatan namun diawasi untuk kepentingan keamanan. Kementerian Pertahanan Jepang juga mengerahkan jet tempur untuk memantau pergerakan mereka.

Beijing kemudian mengonfirmasi bahwa latihan tersebut merupakan bagian dari “rencana kerja sama tahunan,” sementara Moskow menyebutnya latihan rutin delapan jam, dengan beberapa jet asing mengikuti pergerakan mereka.

Sejak 2019, pesawat Tiongkok dan Rusia secara berkala memasuki KADIZ tanpa pemberitahuan, memicu respons militer Seoul. Insiden serupa tercatat pada 2022 dan 2023, termasuk ketika lima pesawat Tiongkok dan enam pesawat Rusia memasuki zona itu pada November tahun lalu.

Di sisi lain, Jepang juga meningkatkan kewaspadaannya setelah pesawat tempur dan helikopter dari kapal induk Liaoning melakukan latihan berulang di perairan internasional dekat Jepang. Tokyo turut memanggil duta besar Tiongkok setelah jet dari kapal induk tersebut mengunci radar pada pesawat Jepang, menambah ketegangan yang telah meningkat akibat pernyataan Takaichi yang menyatakan Jepang akan terlibat secara militer jika Tiongkok menyerang Taiwan.

Baca juga:  Jepang dan Tiongkok Saling Tuduh Mengunci Radar Jet Tempur di Okinawa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)