Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 10 December 2025 20:14
Tokyo: Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi pada Rabu, 10 Desember 2025, membantah klaim Tiongkok yang menuduh pesawat jet tempur Pasukan Bela Diri Udara Jepang mengunci radar pada pesawat tempur Tiongkok dalam sejumlah pertemuan udara terbaru. Bantahan itu disampaikan setelah kedua negara mengeluarkan pernyataan yang saling bertentangan mengenai insiden di atas Laut China Timur, menurut laporan media Kyodo News dan dikutip Anadolu.
Insiden radar bermula ketika Kementerian Pertahanan Jepang pada Sabtu menyatakan bahwa pesawat J-15 yang lepas landas dari kapal induk Liaoning telah mengarahkan radar pada dua jet F-15 Jepang di wilayah udara internasional di sebelah tenggara Okinawa.
Namun, sehari kemudian, angkatan laut Tiongkok balik menuduh pesawat Jepang “berulang kali mendekat dan mengganggu” latihan maritim dan ruang udara yang digunakan armada Tiongkok, tanpa menyinggung soal radar. Beijing menyatakan tindakan Jepang “sangat membahayakan keselamatan penerbangan.”
Ketegangan kedua negara kini meningkat di tengah pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada 7 November, yang menyebut serangan Tiongkok terhadap Taiwan secara hukum dapat dianggap sebagai “situasi yang mengancam kelangsungan hidup,” sehingga dapat menjadi dasar bagi Jepang untuk menjalankan hak bela diri kolektif.
Pernyataan tersebut memicu protes keras Beijing, yang kemudian mengimbau warganya agar tidak bepergian ke Jepang, menghentikan impor produk perikanan, serta menunda pertemuan tingkat menteri kebudayaan dengan Jepang dan Korea Selatan.
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, berada tak jauh dari Pulau Yonaguni di Jepang, menjadikan kawasan tersebut salah satu titik paling sensitif secara geopolitik di Asia Timur.
Baca juga: AS Dukung Jepang dalam Sengketa Insiden Radar dengan Tiongkok