Australia Bakal Terima Kapal Selam Nuklir dari AS dalam Waktu 15 Tahun

Australia bakalan terima kapal selam nuklir dari Amerika Serikat. Foto: Anadolu

Australia Bakal Terima Kapal Selam Nuklir dari AS dalam Waktu 15 Tahun

Fajar Nugraha • 5 December 2025 09:09

Washington: Pentagon mengatakan pada Senin 1 Desember 2025 bahwa pihaknya telah menyetujui pakta keamanan tripartit AUKUS dengan Inggris dan Australia, yang akan melibatkan akuisisi Canberra atas setidaknya tiga kapal selam nuklir kelas Virginia dalam waktu 15 tahun.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan awal tahun ini bahwa mereka sedang meninjau kesepakatan tahun 2021 untuk kapal selam serang bertenaga nuklir yang ditandatangani di bawah pendahulunya, Joe Biden.

“Departemen Pertahanan telah menyelesaikan peninjauan selama lima bulan, yang menyetujui perjanjian AUKUS dan menetapkan bahwa perjanjian tersebut sejalan dengan agenda America First Presiden Trump,” kata juru bicara Pentagon, Sean Parnell, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 5 Desember 2025.

"Sesuai dengan arahan Presiden Trump bahwa AUKUS harus bergerak 'dengan kecepatan penuh', peninjauan tersebut mengidentifikasi peluang untuk menempatkan AUKUS pada posisi yang sekuat mungkin,” imbuh pernyataan itu.

Anggota Kongres Joe Courtney, petinggi Partai Demokrat di subkomite kekuatan laut DPR AS mengatakan, penyelesaian peninjauan tersebut memastikan bahwa "kerangka kerja pakta tersebut selaras dengan kepentingan keamanan nasional negara kita".

"Dengan selesainya peninjauan ini, penting untuk dicatat bahwa perjanjian AUKUS 2021 kini telah melewati tiga kali pergantian pemerintahan di ketiga negara dan masih kokoh,” ujar Courtney.

Courtney adalah pendukung vokal AUKUS di Kongres, dan mewakili distrik Connecticut yang merupakan lokasi fasilitas manufaktur kapal selam utama di AS.

Pakta AUKUS bertujuan untuk mempersenjatai Australia dengan armada kapal selam mutakhir dari AS dan akan menyediakan kerja sama dalam mengembangkan berbagai teknologi peperangan.

Kapal selam tersebut, yang penjualannya akan dimulai pada tahun 2032, merupakan inti dari strategi Australia untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauhnya di Pasifik, khususnya terhadap Tiongkok.

Kesepakatan ini dapat menelan biaya Canberra hingga USD235 miliar selama 30 tahun ke depan, dan juga mencakup teknologi untuk membangun kapalnya sendiri di masa mendatang.

Australia berselisih paham dengan Prancis pada tahun 2021 ketika negara itu membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk membeli armada kapal selam bertenaga diesel dari Paris dan beralih ke program AUKUS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)