AS Perkuat Kehadiran Kapal Selam di Australia dalam Kemitraan AUKUS

AUKUS adalah pakta pertahanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. (Anadolu Agency)

AS Perkuat Kehadiran Kapal Selam di Australia dalam Kemitraan AUKUS

Willy Haryono • 17 March 2025 11:28

Perth:  Amerika Serikat (AS) mulai memperluas kehadiran kapal selamnya di pesisir barat Australia sebagai bagian dari implementasi kemitraan AUKUS. Langkah ini bertujuan memperkuat kapabilitas pertahanan di kawasan Indo-Pasifik di tengah meningkatnya kekuatan militer Tiongkok di wilayah tersebut.

Dalam latihan di lepas pantai Australia Barat, kapal selam serang kelas Virginia, USS Minnesota, menjadi perintis dari empat kapal selam sejenis yang akan ditempatkan di pangkalan angkatan laut HMAS Stirling mulai 2027.

Penempatan ini merupakan bagian dari kesepakatan AUKUS, pakta pertahanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk mentransfer teknologi kapal selam bertenaga nuklir ke Australia.

Komandan USS Minnesota, Jeffrey Corneille, menyebut kapal selam kelas Virginia sebagai "kapal perang tercanggih di dunia."

"Jika ada yang bertanya-tanya 'apakah hari ini waktunya menyerang?', kami memastikan mereka berpikir ulang dan berkata 'mungkin tidak'," ujarnya, menegaskan peran kapal selam ini sebagai alat penangkal, seperti dilansir Channel News Asia, Senin, 17 Maret 2025.

Pemerintah Australia menyatakan sekitar 50 hingga 80 personel Angkatan Laut Amerika Serikat akan tiba di HMAS Stirling pada pertengahan tahun ini.

Pangkalan tersebut tengah menjalani renovasi besar-besaran senilai USD5 miliar atau sekitar Rp78 triliun sebagai persiapan untuk kehadiran "Submarine Rotational Force West.” Jumlah personel AS diperkirakan akan meningkat menjadi ratusan dalam dua tahun ke depan.

Kawasan Strategis di Tengah Ketegangan Indo-Pasifik

Lokasi HMAS Stirling yang lebih dekat ke Asia dan Samudra Hindia dibanding markas Armada Pasifik AS di Hawaii menjadi faktor strategis utama bagi Washington.

Menurut Peter Dean, Direktur Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan di United States Studies Centre, pangkalan ini sangat penting untuk menghadapi meningkatnya kapabilitas militer Tiongkok di kawasan tersebut.

"Melindungi Samudra Hindia dari pengaruh dan kekuatan Tiongkok yang terus berkembang sangatlah penting," ujarnya.

Program kapal selam kelas Virginia menjadi prioritas bagi pemerintahan Trump, dengan pengecualian dari pemotongan anggaran Pentagon. Fokus utama kebijakan pertahanan AS kini bergeser dari Timur Tengah dan Eropa ke kawasan Indo-Pasifik.

Elbridge Colby, mantan pejabat nomor tiga di Pentagon, menyatakan dalam sidang konfirmasi Senat AS bahwa kapal selam serang ini "sangat penting" untuk mempertahankan Taiwan. Ia menekankan perlunya meningkatkan produksi kapal selam untuk memenuhi kebutuhan AS sekaligus memenuhi komitmen penjualan kapal selam ke Australia di bawah AUKUS.

Sebagai langkah strategis, USS Minnesota memindahkan pangkalannya dari Hawaii ke Guam pada November lalu. Guam merupakan satu-satunya pangkalan kapal selam AS yang berada di wilayah maju, lebih dekat ke Taiwan.

Respons Tiongkok di Wilayah Australia

Ambisi militer Tiongkok di wilayah sekitar Australia juga terlihat jelas. Pada Februari dan Maret lalu, gugus tugas Angkatan Laut Tiongkok mengitari perairan Australia, mengadakan latihan tembak langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya di lepas pantai timur.

Latihan ini menyebabkan gangguan pada lalu lintas penerbangan komersial dan bertepatan dengan kunjungan USS Minnesota ke Australia Barat sebelum armada Tiongkok bergerak menuju Samudra Hindia.

Pihak berwenang Australia menyatakan bahwa manuver tersebut mencerminkan niat Tiongkok untuk meningkatkan kehadiran militernya di kawasan tetangga Australia.

Persiapan Australia Menuju Armada Kapal Selam Nuklir

Di bawah proyek AUKUS, yang menjadi program pertahanan paling mahal dalam sejarah Australia, Canberra akan membeli dua kapal selam kelas Virginia bekas dalam dekade mendatang. Selain itu, Australia akan bekerja sama dengan Inggris membangun kelas kapal selam bertenaga nuklir baru untuk menggantikan armada diesel yang menua.

Sebagai persiapan, Angkatan Laut Australia telah mengirimkan 115 personelnya untuk menjalani pelatihan di kapal selam kelas Virginia di Amerika Serikat. Selain itu, 130 teknisi Australia saat ini sedang dilatih di Pearl Harbor, Hawaii, untuk mempelajari perawatan kapal selam nuklir.

Dengan meningkatnya kehadiran militer AS di Australia, implementasi AUKUS diharapkan menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Indonesia Tak Halangi AUKUS, Tapi Jelaskan Dulu Maksudnya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)