Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. (AP)
Willy Haryono • 13 March 2024 09:07
Brussels: Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa kelaparan telah digunakan sebagai senjata dalam berbagai konflik di dunia, termasuk perang di Jalur Gaza.
Ia juga menyebut krisis kemanusiaan di Gaza akibat kurangnya bantuan kemanusiaan merupakan bencana artifisial "buatan manusia."
Sebuah kapal Spanyol yang membawa pasokan makanan telah meninggalkan Siprus menuju Gaza. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pengiriman bantuan via laut tersebut tidak dapat menggantikan pasokan melalui jalur darat.
Cara tercepat dan paling efektif untuk menyalurkan bantuan ke Gaza adalah melalui darat. Tapi menurut sejumlah lembaga bantuan, pembatasan yang dilakukan Israel telah membuat bantuan yang masuk ke Gaza hanya berjumlah sedikit.
Perhatian kini dialihkan ke rute alternatif menuju Gaza, termasuk via laut dan udara.
Israel mengatakan pihaknya tidak bisa disalahkan atas kekurangan pangan di Gaza, karena mereka telah mengizinkan bantuan melalui dua penyeberangan di selatan.
Namun saat berpidato di depan Dewan Keamanan PBB di New York pada Selasa kemarin, Borrell mengatakan krisis kemanusiaan di Gaza disebabkan kurangnya pengiriman bantuan melalui jalur darat.
"Kita sekarang sedang menghadapi populasi warga yang berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri," kata Borrell.
"Bantuan kemanusiaan perlu masuk ke Gaza, dan Uni Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya," sambungnya, melansir dari laman BBC, Rabu, 13 Maret 2024.