Serangan Drone Ukraina Sasar Depot Minyak di Rostov dan Kirov, Rusia

Kyiv: Drone atau pesawat tak berawak militer Ukraina berhasil menghantam depot minyak di Oblast Rostov dan Kirov, Rusia, pada malam 28 Agustus. Hal itu dikonfirmasi oleh sumber dari intelijen militer Ukraina (HUR) kepada The Kyiv Independent.

Serangan pertama di Oblast Kirov, yang terletak sekitar 1.200 kilometer dari perbatasan Ukraina, memicu kebakaran di dua tangki minyak.

Menurut Gubernur Oblast Kirov, Alexander Sokolov, pertahanan udara Rusia menembak jatuh dua drone, sementara tiga lainnya jatuh dan memicu kebakaran di dekat fasilitas minyak Zenit di kota Kotelnich. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan.

“Target terletak lebih dari 1.200 kilometer jauhnya dari perbatasan Ukraina. Depot minyak Zenit adalah fasilitas dari kompleks industri militer musuh dan menyediakan bahan bakar untuk pasukan pendudukan Rusia,” ujar sumber itu, melansir dari The Kyiv Independent, Kamis 29 Agustus 2024.

Sementara itu, di Oblast Rostov, kebakaran juga terjadi di tangki minyak milik fasilitas minyak FDKU Atlas dekat kota Kamensk-Shakhtinsky, yang berjarak sekitar 15 kilometer di sebelah timur dari perbatasan dengan wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Rusia di Oblast Luhansk, Ukraina, dan sekitar 170 kilometer dari garis depan.

Berita ini menyusul pernyataan dari otoritas regional Rusia bahwa serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran di dua depot minyak di Oblast Rostov, Rusia, termasuk fasilitas di distrik Kamensk-Shakhtinsky yang terbakar setelah dua drone dilaporkan jatuh sekitar pukul 3.00 pagi waktu setempat. Menurut saluran Telegram Rusia, kebakaran yang dipicu drone tersebut menghanguskan tiga tangki minyak, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Fasilitas yang terbakar, termasuk depot di dekat desa Molodezhnyi, dilaporkan berperan dalam mendukung pasokan bagi militer Rusia. Menurut sumber intelijen militer Ukraina, fasilitas ini adalah bagian dari kompleks industri militer Rusia yang memasok bahan bakar untuk pasukan pendudukan Rusia. Konsekuensi dari serangan ini masih dalam penilaian lebih lanjut.

(Shofiy Nabilah)