Rupiah Langsung Dibuka Menguat

Ilustrasi rupiah. Foto: MI.

Rupiah Langsung Dibuka Menguat

Arif Wicaksono • 7 August 2024 09:43

Jakarta: Laju mata uang rupiah dibuka meningkat pada pembukaan perdagangan hari ini.
 

baca juga: 

Kebijakan The Fed Bisa Bawa Rupiah Menguat ke Rp15.000/USD


Laju nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, 7 Agustus 2024, meningkat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.149 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.165 per USD.

Rupiah menguat setelah mata uang Paman Sam tertekan laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat, dan laba yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar, yang memicu aksi jual aset berisiko secara global karena investor khawatir ekonomi AS sedang menuju resesi.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke 102,94 tetapi naik dari level terendah tujuh bulan di 102,15 yang dicapai pada Senin, 5 Agustus 2024.

Para pedagang juga telah menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap Federal Reserve tahun ini setelah laporan pekerjaan yang lemah minggu lalu, dengan hampir 105 basis poin pelonggaran diantisipasi pada akhir tahun.

Pasar sekarang memperkirakan peluang 70 persen The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada September, menurut alat CME FedWatch, dibandingkan dengan peluang 85 persen sehari sebelumnya.

Pialang besar juga mengantisipasi pemangkasan suku bunga yang besar pada pertemuan berikutnya. Namun, beberapa analis memperkirakan Fed akan mengambil pendekatan yang terukur.

Laju dolar AS akan meningkat

Sebuah jajak pendapat Reuters terhadap para ahli strategi valuta asing memperkirakan dolar akan memulihkan sebagian kerugiannya baru-baru ini selama tiga bulan ke depan karena ekspektasi pasar telah bertindak terlalu jauh dalam memperkirakan terlalu banyak pemotongan suku bunga pada tahun ini.

Dalam mata uang lain, dolar Australia naik 0,24 persen pada USD0,6534, sehari setelah bank sentral mengesampingkan kemungkinan pemotongan suku bunga tahun ini, dengan mengatakan inflasi inti diperkirakan hanya akan turun perlahan.

Aussie telah berjuang dalam beberapa hari terakhir, jatuh ke posisi terendah delapan bulan pada Senin setelah kemerosotan pasar global. Dolar Selandia Baru naik 0,74 persen pada USD0,5998 menyusul data pekerjaan yang kuat.

Pada hari ini laju euro sedikit berubah pada USD1,092675, sementara sterling terakhir mencapai USD1,26985 pada jam-jam Asia, tidak jauh dari level terendah lima minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)