Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto: Istimewa
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap kebijakan Golden Visa dapat meningkatkan jumlah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Belajar dari pengalaman negara-negara yang lebih dulu menawarkan Golden Visa dampaknya sangat besar terhadap investasi. Jadi bukan hanya investasi terhadap properti tapi juga investasi di beberapa sektor dan di beberapa lini usaha," ujar Sandiaga di Labuan Bajo, dilansir Media Indonesia, Kamis, 8 Agustus 2024.
Dengan adanya insentif berupa Golden Visa, ia berharap investasi di Labuan Bajo tidak hanya berkualitas, tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja sebesar-besarnya bagi masyarakat setempat.
Sandiaga mengungkapkan sudah ada banyak pihak yang melayangkan pertanyaan perihal Golden Visa. Mereka berminat memperoleh insentif tersebut dengan melakukan investasi di sektor pariwisata, termasuk di Labuan Bajo.
"Sebagian juga sudah bertanya kepada kami soal Labuan Bajo jadi second home visa (visa rumah kedua). Mereka adalah wisatawan mancanegara yang ingin tinggal lebih lama di Labuan Bajo. Jadi konsepnya adalah izin tinggal lima sampai 10 tahun dengan beberapa persyaratan dalam hal ini investasi," jelas dia.
"Peminatnya per hari ini sudah mencapai hampir 500 orang dan pasti akan terus berdatangan," imbuh politisi PPP itu.
Golden visa
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya saat peluncuran Golden Visa di Jakarta beberapa pekan lalu, menyampaikan kebijakan tersebut diterapkan untuk memberikan kemudahan bagi warga negara asing (WNA) berinvestasi dan berkarya di Indonesia.
"Sehingga menarik lebih banyak good quality travelers untuk berinvestasi selagi tinggal di Indonesia. Produktif saat berada di Indonesia," ucapnya.
Namun, Jokowi juga mewanti-wanti Golden Visa hanya boleh diberikan kepada WNA dengan kualitas yang baik. Pemerintah akan benar-benar memantau, menyeleksi, dan melihat dari sisi kontribusi.
"Jangan sampai justru meloloskan orang-orang yang membahayakan keamanan negara, meloloskan orang-orang yang tidak memberi manfaat kepada kita," tegas Jokowi.