DKI Jakarta Tak Pernah Kehabisan Calon Pemimpin

Ilustrasi DKI Jakarta. Foto: Medcom.id.

DKI Jakarta Tak Pernah Kehabisan Calon Pemimpin

Yakub Pryatama • 11 August 2024 10:45

Jakarta: Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) menilai DKI Jakarta tidak pernah kehabisan sosok pemimpin. Banyak nama-nama lain yang bisa dipertimbangkan partai politik (parpol) untuk diusung di Pilkada Jakarta.

"Jadi yang jelas tidak boleh lawan kotak kosong. Kotak kosong itu hanya bisa terjadi jika elektabilitas sosoknya tinggi sehingga lawannya tak ada yang berani, bukan berarti ada siasat kotak kosong agar sosok yang diinginkan penguasa atau rezim lancar melewati Pilkada," kata Hensat saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 11 Agustus 2024.

Menurut Hensat, sosok tersebut bisa dipertimbangkan melawan siasat kotak kosong di Pilkada Jakarta. Asal, parpol mau memunculkan kandidat lain di luar kandidat yang ada sekarang.

"Jangan sampai dipaksakan ada kotak kosong, sebab ada nama-nama lain yang bisa juga menjadi pemimpin," ujarnya.
 

Baca juga: 

Pengamat: Kecil Peluang Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong


Hensat mencontohkan beberapa nama yang seharusnya juga dipertimbangkan dalam bursa calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Di antaranya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu DPP PPP Sandiaga Uno.

Menurut Hensat, jabatan Sandi saat ini sebagai Menteri sudah setingkat level Gubernur. Sehingga bisa diusulkan menjadi calon oleh para parpol.

Apalagi, Sandi termasuk sosok yang berpengalaman dalam memimpin Jakarta. Ia pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017 hingga 2019.

"Sandiaga Uno ini berpengalaman pernah menang di 2017, meski ia hanya sampai 2019, namun patut dipertimbangkan karena pasti ada ide-ide dari dia tentang Jakarta yang belum tuntas selama ia menjabat sebagai Wagub," kata Hensat.

Hensat lalu mengatakan, bila rezim mempertimbangkan loyalis Prabowo-Jokowi, seharusnya Sandiaga Uno juga dipertimbangkan. Hal itu terbukti saat ia mendampingi Prabowo di 2019 dan juga menjadi menteri di era periode kedua Presiden Joko Widodo.

"Bukan hanya RK yang loyalis, jika pertimbangannya itu, maka Sandi juga harusnya menjadi pertimbangan rezim," ujar Hensat.

Selain Sandi, Hensat mendorong agar parpol-parpol juga mempertimbangkan nama-nama lain seperti Basuki Tjahja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga berpengalaman memimpin Jakarta.

"Ahok pun juga boleh dipertimbangkan karena selain ia pernah memimpin Jakarta, saat itu 2017 juga suaranya banyak hingga hampir menyaingi Anies-Sandi," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)