Aktivitas Manufaktur Korsel Melemah

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Aktivitas Manufaktur Korsel Melemah

Arif Wicaksono • 1 April 2024 13:56

Seoul: Aktivitas manufaktur Korea Selatan melemah pada Maret karena melambatnya permintaan domestik mengimbangi kuatnya penjualan luar negeri.
 

baca juga: 

Korea Selatan Siapkan Dukungan Keuangan untuk Perusahaan Kecil


Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk produsen di negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia, yang disusun oleh S&P Global, berada di 49,8 pada Maret berdasarkan penyesuaian musiman, turun dari 50,7 pada Februari.

Penurunan di bawah angka 50, yang memisahkan ekspansi dan kontraksi, merupakan yang pertama dalam tiga bulan, dengan sub-indeks untuk output dan pesanan baru masing-masing merosot ke 49,8 dan 49,9.

“Data PMI Maret mengisyaratkan sektor manufaktur Korea Selatan kembali mengalami kemunduran dalam kondisi operasional. Baik output maupun volume pesanan baru menurun, karena perusahaan-perusahaan menyebutkan bahwa permintaan yang lemah dan perekonomian domestik yang lesu menghambat produksi dan penjualan," kata Ekonom di S&P Usamah Bhatti, dilansir Channel News Asia, Senin, 1 April 2024.

Namun, dia menuturkan permintaan ekspor meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan pada tingkat yang lebih kuat. Survei menunjukkan pesanan ekspor meningkat di Asia Tenggara, Amerika Utara, dan Jepang. Temuan ini sejalan dengan data resmi mengenai keseluruhan ekspor Korea Selatan, yang telah meningkat sejak bulan Oktober berkat permintaan yang didorong oleh chip.

Penyebab permintaan domestik lemah

Permintaan dalam negeri melemah karena suku bunga tetap pada tingkat yang tinggi dalam jangka waktu lama, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap laju pemulihan ekonomi.

Stok barang jadi dan pembelian input dari produsen turun dengan tingkat paling tajam sejak Desember 2021 dan April 2020, didorong oleh upaya perusahaan untuk mengurangi tingkat inventaris guna menghemat biaya.

Pabrikan Korea Selatan menjadi lebih optimis untuk tahun depan dengan adanya harapan akan peningkatan permintaan yang berkelanjutan, khususnya di sektor semikonduktor dan otomotif, serta pemulihan ekonomi yang lebih luas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)