Emas dunia. Foto: Unsplash.
Dallas: Harga emas dunia kembali berkilau pada perdagangan hari ini. Harga emas dunia masih mendapatkan stimulus dari ketidakpastian global.
Melansir Investing.com, harga emas dunia naik 0,05 persen ke level USD2.044 per ons pada pembukaan perdagangan Jumat, 5 Januari 2024. Harga emas dunia bergerak pada rentang USD2.042 sampai dengan USD2.044 per ons.
Emas dunia tetap menjadi lindung nilai penting terhadap inflasi dan risiko pasar keuangan, dan logam mulia yang diperkirakan akan menguat seiring berjalannya tahun.
Analis di BCA Research memperkirakan harga emas akan naik ke USD2.200 tahun ini dengan menuturkan ada banyak faktor lain yang mendukung kenaikan harga emas di tahun baru.
BCA memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga lebih lambat dari ekspektasi pasar. Saat ini, bank sentral telah mengisyaratkan tiga kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini, sementara CME FedWatch Tool menunjukkan pasar melihat suku bunga Fed Funds turun di bawah empat persen pada akhir tahun.
Perusahaan riset yang berbasis di Montreal itu mengatakan penurunan tekanan inflasi dan upah yang sehat akan mendorong konsumsi riil, sehingga mendukung aktivitas perekonomian.
Meskipun inflasi diperkirakan akan turun, BCA mengatakan kecil kemungkinannya untuk mencapai target bank sentral sebesar dua persen yang akan menjadikan emas sebagai lindung nilai inflasi jangka panjang yang menarik.
"Pada saat yang sama, meningkatnya utang pemerintah, ketidakpastian geopolitik, dan pergeseran tren globalisasi diperkirakan akan mendukung inflasi jangka panjang. Meningkatnya utang federal masih merupakan risiko inflasi jangka menengah dan panjang, karena hal ini meningkatkan peluang The Fed terpaksa menerapkan mode operasional dominasi fiskal," kata mereka.
Ketidakpastian geopolitik
Para analis juga memperkirakan ketidakpastian geopolitik akan mendukung daya tarik emas sebagai aset safe haven hingga 2024. Mereka mengatakan transisi energi ramah lingkungan dan perlombaan untuk mengamankan bahan baku untuk memenuhi tujuan jangka panjang akan memperketat ketegangan geopolitik secara global.
"Ketegangan di Timur Tengah, Eropa Timur, serta Laut Tiongkok Timur dan Selatan masih tinggi, dan akan terus meningkat. Hal ini juga merupakan risiko inflasi, karena perang terus berlanjut dan prospek keterlibatan kinetik yang lebih luas meningkat," kata para analis.
Faktor terakhir yang mendukung harga emas hingga 2024 adalah meningkatnya ketegangan geopolitik akan memberikan tekanan pada dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia, sehingga menjadikan emas sebagai logam moneter yang menarik.
"Ketika dunia terpecah menjadi blok perdagangan Timur-Barat, tren fragmentasi perdagangan yang terus berlanjut akan menantang kebutuhan akan sistem moneter yang berpusat pada USD, dan akan membuat Bank Sentral beralih ke emas sebagai aset safe haven di tengah meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi global," kata para analis.