IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat. Investor masih memantau pergerakan BI rate yang diprediksi masih akan tertahan.
IHSG dibuka naik 33,98 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.258,27. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,15 poin atau 0,79 persen ke posisi 911,70.
IHSG terkoreksi selama dua hari berturut-turut, kemarin, 16 Juli 2024. IHSG kembali melemah sebesar 0,7 persen dan ditutup pada level 7.224,3. Secara akumulasi, IHSG dalam dua hari telah melemah 1,4 persen.
Saham pemicu melemahnya IHSG
Adapun dari dua hari pelemahan tersebut, beberapa saham menjadi pemicu utama, antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang melemah cukup signifikan, sebanyak 45 persen ke level Rp50.
Selain itu beberapa saham unggulan terkoreksi juga dalam dua hari terakhir, antara lain BRI, Telekomunikasi Indonesia, dan Astra International.
Sementara itu, laju nilai tukar rupiah kemarin mengalami depresiasi, dan sempat menembus kembali level Rp16.200 per USD dan ditutup ke Rp16.180 per USD.
Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto menjelaskan BI masih akan mempertahankan BI rate pada 6,25 persen pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini.
"Kami melihat adanya intervensi dari BI agar rupiah dapat terjaga menjelang pengumuman hasil RDG hari ini. Kami memprediksi tidak akan ada perubahan stance kebijakan moneter saat ini yang pro-stability," tegas dia.
Sementara untuk bauran kebijakan lainnya yaitu makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth.
"Menurut kami, stabilitas nilai tukar rupiah masih akan tetap menjadi fokus terbesar kebijakan moneter BI saat ini," tegas dia.
Wall Street menguat
Sementara itu, melansir CNBC International, Rabu, 17 Juli 2024, Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,85 persen menjadi 40.945. Indeks komposit Nasdaq naik 0,20 persen menjadi 18.509. Indeks komposit S&P500 naik 0,64 persen dengan berada pada 5.667.
Pada Selasa, 17 Juli 2024, penjualan ritel Juni menguat, mengurangi kekhawatiran akan mundurnya daya beli konsumen dalam waktu dekat. Tidak termasuk otomotif, penjualan naik 0,4 persen dibandingkan perkiraan kenaikan 0,1 persen.