Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Bursa saham Paman Sam menghijau pada penutupan perdagangan kemarin (Rabu WIB). Laju wall street kembali menguat ditopang optimisme investor terhadap pasar ekuitas.
Melansir Investing.com, Rabu, 17 Juli 2024, Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,85 persen ke level 40.945. Indeks komposit Nasdaq naik 0,20 persen menjadi 18.509. Indeks komposit S&P500 naik 0,64 persen menjadi 5.667.
Saham AS naik lebih tinggi karena data baru menunjukkan konsumen masih melakukan belanja. Penjualan ritel yang diterbitkan pada hari Selasa lebih baik dari perkiraan untuk Juni. Tidak termasuk otomotif, penjualan naik 0,4 persen dibandingkan perkiraan kenaikan 0, persen.
Data tersebut menandai kenaikan terbesar dalam tiga bulan terakhir, dan menunjukkan konsumen AS masih kuat bahkan ketika kekhawatiran seputar penurunan harga akan segera terjadi.
“Dengan turunnya inflasi, pertumbuhan upah yang kuat, dan pertumbuhan lapangan kerja yang solid, prospek kenaikan belanja yang stabil namun moderat adalah terlihat lebih baik," kata Ekonom Korporat Navy Federal Credit Union, Robert Frick dikutip dari Yahoo Finance, Rabu, 17 Juli 2024.
Sementara itu, laporan pendapatan terus mengesankan. Bank of America menguat pada Selasa pagi setelah kinerja kuartal kedua melampaui perkiraan. Menurut data Bloomberg, indeks acuan kini telah melewati 350 sesi tanpa turun 2 persen atau lebih, rekor terpanjang sejak tahun 2007.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury 10-tahun turun secara moderat, setelah komentar dovish disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengindikasikan pada hari Senin bahwa The Fed tidak akan menunggu sampai inflasi mencapai 2 persen sebelum melakukan pemotongan.
Optimisme ekonomi bertahan
Analis eToro Bret Kenwell menuturkan kekuatan pasar ekuitas didukung oleh optimisme bahwa perekonomian telah bertahan dalam kondisi terburuk akibat pengetatan The Fed. Dalam hal ini, laporan penjualan ritel hari Selasa yang lebih baik dari perkiraan merupakan perkembangan yang sehat.
"Lebih baik melihat The Fed memangkas suku bunga karena penurunan inflasi daripada melihat bank sentral bergegas untuk mendukung perekonomian yang melemah," katanya.
Analis Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli menuturkan DJIA juga mengalami hari yang luar biasa di tengah harapan penurunan suku bunga dan penurunan pajak serta peraturan, yang mungkin akan segera terjadi.