Operasi Dermaga Bantuan di Gaza Milik AS Akan Dihentikan di Tengah Ancaman Kelaparan

Dermaga buatan militer Amerika Serikat di Gaza. Foto: EFE-EPA

Operasi Dermaga Bantuan di Gaza Milik AS Akan Dihentikan di Tengah Ancaman Kelaparan

Medcom • 12 July 2024 17:23

Washington: Pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan pada Kamis bahwa dermaga kemanusiaan milik militer Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Gaza yang selama ini mengalami hambatan karena cuaca buruk dan masalah distribusi bantuan, akan segera ditutup.

Melansir dari Channel News Asia, Biden mengungkapkan pada Maret lalu bahwa dermaga ini, yang bertujuan mengatasi kelaparan di Gaza, Palestina dengan populasi 2,3 juta orang, akan dihentikan operasinya. Dermaga tersebut telah membawa 8.100 metrik ton bantuan sejak mulai beroperasi pada Mei, namun cuaca buruk mengharuskan dermaga terapung sepanjang 370 meter ini dipindahkan beberapa kali.

Sebagian besar bantuan belum sampai ke warga Gaza yang kelaparan setelah Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan operasinya pada Juni karena masalah keamanan.

Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Patrick Ryder, menyatakan bahwa militer tidak berhasil menambatkan kembali dermaga pada Rabu. Tidak ada tanggal baru untuk penambatan kembali, namun upaya tersebut akan segera dihentikan.

"Dermaga ini selalu dimaksudkan sebagai solusi sementara untuk memungkinkan aliran bantuan tambahan ke Gaza selama periode kebutuhan kemanusiaan yang mengerikan dermaga akan segera berhenti beroperasi," kata Ryder.

Pejabat-pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa operasi dermaga mungkin akan dialihkan ke pelabuhan Ashdod di Israel secepat minggu depan, ketika bantuan yang ditujukan untuk dermaga di Siprus dapat mengering.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan kepada para wartawan bahwa dermaga ini telah membantu membawa makanan dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, namun kini ada pasokan tambahan yang masuk melalui jalur darat.

"Masalah sebenarnya saat ini bukanlah tentang memasukkan bantuan ke Gaza. Ini adalah tentang menyalurkan bantuan ke Gaza secara efektif," kata Sullivan, seraya mengutip pelanggaran hukum, gerombolan bersenjata, dan dalam beberapa kasus, kelompok Hamas yang mencoba mengganggu distribusi bantuan.

PBB telah lama mengatakan bahwa pengiriman melalui jalur laut tidak dapat menggantikan akses darat. PBB menekankan bahwa jalur darat harus tetap menjadi fokus operasi bantuan di daerah tersebut, di mana pemantau kelaparan global bulan lalu mengatakan bahwa ada risiko kelaparan yang tinggi.

"Kami menyambut dermaga ini sebagai sumber daya tambahan selagi dermaga ini berfungsi. Kami akan terus mendorong apa yang sebenarnya kami butuhkan, yaitu transfer bantuan melalui jalan darat berskala besar ke Gaza," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan.

PBB telah mengawasi pengangkutan bantuan dari dermaga ke gudang-gudang WFP. Namun keterlibatan tersebut ditangguhkan untuk tinjauan keamanan setelah misi penyelamatan sandera pada 8 Juni oleh militer Israel di daerah tersebut.

Akhir bulan lalu, WFP mengatakan bahwa mereka telah mengatur agar operator komersial mulai membersihkan bantuan yang menumpuk di dermaga untuk menghindari pembusukan. Militer AS memperkirakan dermaga tersebut akan menelan biaya lebih dari USD200 juta dan melibatkan sekitar 1.000 anggota militer.

Secara terpisah pada Kamis, Senat dengan suara tipis memilih untuk memblokir legislasi yang diperkenalkan oleh Senator Ted Cruz dari Partai Republik yang akan memotong pendanaan untuk dermaga tersebut.

(Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)