Sekjen NATO Mark Rutte. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 December 2024 11:59
Brussels: Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa saat ini tidak ada "ancaman militer mendesak” bagi negara-negara anggota. Kendati begitu, ia menekankan perlunya bagi NATO untuk beralih ke “pola pikir (mindset) perang.”
"Saya ingin menegaskan: Tidak ada ancaman militer mendesak terhadap 32 sekutu kita. Ini karena NATO telah bertransformasi untuk menjaga kita tetap aman," kata Rutte di Brussels, melansir dari Anadolu Agency, Jumat, 13 Desember 2024.
Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan Carnegie Eropa, Rutte menunjukkan bahwa anggaran pertahanan telah meningkat, inovasi telah meningkat, dan lebih banyak pasukan dan perangkat keras berada di sisi timur NATO.
"Dengan semua ini, pencegahan kita sudah bagus untuk saat ini. Namun, saya khawatir tentang hari esok. Kita belum siap menghadapi apa yang akan terjadi dalam empat hingga lima tahun mendatang," ujarnya.
Apa yang terjadi di Ukraina "bisa juga terjadi di sini," kata dia, seraya menambahkan bahwa terlepas dari bagaimana perang berakhir, "kita tidak akan aman di masa depan kecuali kita siap menghadapi bahaya."
"Bahaya sedang bergerak ke arah kita dengan kecepatan penuh. Kita tidak boleh berpaling. Kita harus menghadapinya."
Rutte melanjutkan dengan mengatakan, “perang besar berikutnya di wilayah NATO" dapat dicegah.
"Hal ini menuntut kita semua untuk bertindak lebih cepat dan lebih ganas. Sudah saatnya beralih ke pola pikir masa perang. Dan meningkatkan produksi pertahanan dan pengeluaran pertahanan kita,” ungkap Rutte.