Penjualan Syal Keffiyeh Khas Palestina Melonjak di AS

Aksi solidaritas Palestina berlangsung di London, Inggris. (AP)

Penjualan Syal Keffiyeh Khas Palestina Melonjak di AS

Willy Haryono • 6 December 2023 20:42

Hebron: Syal bermotif khas Palestina, Keffiyeh, semakin populer di di Amerika Serikat (AS). Penjualan Keffiyeh di Negeri Paman Sam meningkat sejak meletusnya perang antara Israel dan kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober lalu.

Banyak warga AS menggunakan keffiyeh yang menandakan dukungan mereka terhadap warga Palestina seraya menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Berdasarkan infromasi dari distributor di AS, penjualan keffiyeh meningkat setelah aparat keamanan mencoba melepaskan syal tersebut dari para demonstran di sejumlah aksi mendukung Palestina.

"Seperti saklar lampu. Tiba-tiba, kami memiliki ratusan orang di website secara bersamaan dan membeli (keffiyeh)," kata Azar Aghayev, seorang distributor keffiyeh Hirbawi di AS, seperti dikutip dari Al Jazeera pada Selasa, 5 Desember 2023.

Menurut data dari perusahaan analisis e-commerce Jungle Scout, penjualan unit syal keffiyeh telah meningkat 75 persen dalam 56 hari antara tanggal 7 Oktober dan 2 Desember 2023 di Amazon.com.

Perang Israel-Hamas berdampak pada kehidupan masyarakat AS. Warga Yahudi Amerika mengalami peningkatan anti-Semitisme, sedangkan Muslim Amerika mengalami peningkatan Islamafobia.

Spanduk dan Bendera Palestina

Hazami Barmada, mantan pejabat PBB yang tinggal di Virginia, baru-baru ini mengenakan keffiyeh saat melakukan aksi protes di luar Gedung Putih dan di lingkungan Georgetown di Washington untuk mendukung gencatan senjata di Gaza.

"Mengenakan keffiyeh terasa seperti kekuatan super," kata Barmada.

Namun ia yakin hal itu juga mengundang pelecehan verbal dari warga yang tidak menyukai Palestina. "Saya mengambil risiko yang telah diperhitungkan," sambung dia.

Dalam acara menyalakan pohon Natal Rockefeller Center di Kota New York di bulan November, petugas keamanan menghampiri pengunjuk rasa yang membawa spanduk, bendera Palestina, dan keffiyeh.

"Penjaga itu mengambil ketiga barang tersebut. Petugas mengambil keffiyeh dari leher pengunjuk rasa," kata seorang fotografer, Eduardo Munoz.

Dewan Hubungan Amerika-Islam telah mendokumentasikan beberapa contoh orang yang menjadi sasaran karena mengenakan keffiyeh, mulai dari seorang ayah yang diserang di taman bermain di Brooklyn hingga seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Harvard yang diberi tahu bahwa ia mengenakan syal yang dilabeli "teroris." (Alya Sekar Ayu)

Baca juga:  Solidaritas untuk Palestina, Ribuan Demonstran Banjiri Jalanan Washington DC

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)