Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 12 December 2023 10:28
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
Mengutip data
Bloomberg, Selasa, 12 Desember 2023,
rupiah hingga pukul 10.01 WIB berada di level Rp15.638 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 16 poin atau setara 0,10 persen dari Rp15.622 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, data
nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan membuat para pedagang mengurangi spekulasi The Fed dapat menurunkan suku bunga pada awal 2024. Harga berjangka Dana Fed menunjukkan peluang 43 persen penurunan 25 basis poin di Maret, turun dari ekspektasi sebelumnya yang lebih dari 60 persen.
Bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu. Namun prospeknya terhadap suku bunga, terutama mengingat kekuatan pasar tenaga kerja saat ini, akan menjadi fokus.
Namun, data tenaga kerja yang kuat menandakan adanya ketahanan dalam perekonomian AS, dan menandai potensi terjadinya
soft landing. Selain The Fed, data inflasi AS juga tersedia minggu ini.
Selain The Fed, keputusan suku bunga dari Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank Nasional Swiss (Swiss National Bank) akan diumumkan pada minggu ini, dengan ketiga bank tersebut kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Di Asia, rilis data pada akhir pekan menunjukkan inflasi indeks harga konsumen Tiongkok mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut di bulan November, sementara kontraksi inflasi indeks harga produsen semakin dalam selama empat belas bulan berturut-turut.
Data tersebut menunjukkan bahwa Tiongkok yang merupakan ekonomi terbesar kedua didunia kemungkinan akan mengalami pelemahan ekonomi yang berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang, karena belanja gagal meningkat meskipun ada upaya likuiditas dari Beijing.
Baca juga: Flat, Investor Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed ">Dolar AS Hampir Flat, Investor Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed
Optimisme konsumen naik
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan survei konsumen November 2023 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 yang berada pada zona optimis (>100) sebesar 123,6.
Dalam laporan BI yang dirilis Jumat lalu, tetap kuatnya keyakinan konsumen didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan yang tetap optimis. Dimana, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) November 2023 tercatat masing-masing sebesar 113,0 dan 134,2.
Pada November 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan optimisme terutama tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1 juta hingga Rp3 juta.
Kemudian, persepsi konsumen terhadap kondisi
ekonomi saat ini tetap kuat, tercermin dari IKE November 2023 yang berada pada area optimis sebesar 113,0 meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 114,4 pada Oktober 2023.
Tetap kuatnya IKE November 2023 terutama didorong oleh Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang tercatat sebesar 110,2 meningkat 1,0 poin dari Oktober 2023.
Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat Ini menurun masing-masing sebesar 4,3 poin dan 0,8 poin menjadi 113,2 dan 115,6 pada November 2023.
Pada November 2023 keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian
durable goods terpantau meningkat, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1 juta hingga Rp3 juta.
Sementara itu, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta sampai Rp2 juta.
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan ditutup melemah.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.610 per USD hingga Rp15.670 per USD," tutup Ibrahim.