Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: TASS
Fajar Nugraha • 29 November 2024 08:52
Kyiv: Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis 28 November 2024 mengancam akan menyerang pusat-pusat pengambilan keputusan di Kyiv dengan rudal hipersonik baru. Ancaman dilontarkan beberapa jam setelah Moskow menghantam jaringan listrik Ukraina dalam sebuah serangan yang menyebabkan satu juta orang kehilangan aliran listrik.
Rusia menembakkan lebih dari 90 rudal dan sekitar 100 pesawat nirawak selama serangan itu, menurut Kyiv.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak sekutu-sekutunya untuk menanggapi dengan tegas apa yang disebutnya sebagai "pemerasan" Rusia.
Putin mengatakan, pengeboman baru itu merupakan "respons" terhadap serangan Ukraina di wilayahnya dengan rudal-rudal Barat.
Perang yang berlangsung hampir tiga tahun itu telah mengalami eskalasi tajam dalam beberapa hari terakhir, dengan kedua belah pihak mengerahkan senjata-senjata baru dalam upaya untuk menang sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memangku jabatan pada bulan Januari.
"Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap militer, industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," kata Putin dalam konferensi pers di ibu kota Kazakhstan, Astana, mengacu pada rudal hipersonik tersebut, seperti dikutip AFP, Jumat 29 November 2024.
Distrik pemerintahan Kyiv -,sebuah area di ibu kota tempat beberapa gedung pemerintahan berada,- dilindungi dengan keamanan ketat, tetapi kekhawatiran terhadapnya telah meningkat selama seminggu terakhir.
Rusia menguji rudal balistik Oreshnik barunya di Ukraina minggu lalu, dan Putin membanggakan pada hari Kamis bahwa menembakkan beberapa senjata sekaligus akan memiliki kekuatan yang setara dengan serangan nuklir, atau hantaman "meteorit".
Kepala Kremlin mengatakan serangan semalam itu merupakan "respons terhadap serangan berkelanjutan di wilayah kami oleh rudal ATACMS (AS)".
"Seperti yang telah saya katakan berulang kali, akan selalu ada respons dari pihak kami,” tegas Putin.