Tiongkok Batasi Ekspor Teknologi Tanah Jarang

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Tiongkok Batasi Ekspor Teknologi Tanah Jarang

Arif Wicaksono • 22 December 2023 07:08

Beijing: Tiongkok, yang merupakan negara pengolah logam tanah jarang (rare earth) terbesar di dunia melarang ekspor teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan logam-logam strategis tersebut, sebagai langkah lebih lanjut untuk melindungi dominasinya pada beberapa logam strategis.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 21 Desember 2023, Kementerian Perdagangan Tiongkok meminta opini publik pada bulan Desember lalu mengenai potensi langkah untuk menambahkan teknologi tersebut ke dalam “Katalog Teknologi yang Dilarang dan Dibatasi Ekspornya”.
 

baca juga:

Moody's Turunkan Rating Kredit Tiongkok



Pemerintah Tiongkok juga melarang ekspor teknologi produksi logam tanah jarang dan bahan paduan serta teknologi untuk menyiapkan beberapa magnet tanah jarang. Tujuan katalog tersebut antara lain melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.

Tiongkok telah secara signifikan memperketat peraturan yang memandu ekspor beberapa logam tahun ini, dalam persaingan yang semakin meningkat dengan Barat mengenai kendali atas mineral-mineral penting.

Batasi ekspor pembuatan cip

Mereka memperkenalkan izin ekspor untuk bahan pembuatan cip galium dan germanium pada bulan Agustus, diikuti dengan persyaratan serupa untuk beberapa jenis grafit sejak 1 Desember 2023.

Langkah untuk melindungi teknologi logam tanah jarang ketika Eropa dan Amerika Serikat berupaya menghentikan penggunaan logam tanah jarang dari Tiongkok, yang menyumbang 90 persen dari produksi minyak bumi global.

"Negara-negara lain seperti AS, Jepang, dan Prancis semuanya memiliki teknologi pemisahan ini, namun Tiongkok memiliki efisiensi dan keunggulan biaya tertinggi,” ujar Kemendag Tiongkok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)