Ini Penyebab dan Contoh Kemiskinan Struktural

Jakarta: Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu jenis kemiskinan yang sering dijumpai adalah kemiskinan struktural.

Melansir laman Modal Rakyat, jenis kemiskinan ini bukan sekadar kekurangan materi, tetapi merupakan hasil dari sistem sosial dan ekonomi yang tidak adil. Artikel ini akan membahas pengertian, penyebab, dan contoh kemiskinan struktural.

Kemiskinan struktural adalah kondisi di mana suatu kelompok masyarakat terjebak dalam kemiskinan karena struktur sosial yang ada membatasi akses mereka terhadap sumber daya ekonomi dan fasilitas.

Artinya, meskipun sumber daya tersedia, kelompok ini tidak dapat memanfaatkannya secara adil karena struktur sosial yang tidak merata. Beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan struktural antara lain:

- Struktur sosial yang tidak adil
Perbedaan yang besar antara yang kaya dan miskin, serta kurangnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan bagi kelompok marginal.

- Ketidakmerataan penguasaan sumber daya
Kelompok tertentu menguasai sumber daya ekonomi, seperti tanah, modal, dan teknologi, sementara kelompok lain tidak memiliki akses yang sama.

- Kebijakan pembangunan yang tidak merata
Kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan kelompok marginal, sehingga tidak mampu mengangkat mereka dari kemiskinan.

- Keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan
Kurangnya kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.
 

Baca juga: Tanggulangi Kemiskinan, Indonesia Belajar dari Tiongkok dan Brasil

- Penggusuran
Masyarakat kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian akibat penggusuran, sehingga sulit untuk bangkit dari kemiskinan.

- Pekerja asing
Masyarakat setempat kesulitan mendapatkan pekerjaan karena adanya pekerja asing yang lebih murah.

Kemiskinan struktural merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan serius. Untuk mengatasi kemiskinan struktural, diperlukan upaya untuk mengubah struktur sosial dan ekonomi yang tidak adil. (Laura Oktaviani Sibarani)