Juru bicara Kemenlu RI Roy Soemirat. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 5 December 2024 14:54
Jakarta: Laos mengundang Indonesia menghadiri pertemuan informal Troika ASEAN mengenai Myanmar. Pertemuan tersebut akan digelar di Thailand, pada 20 Desember nanti.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat mengatakan, Laos dalam kapasitasnya masih sebagai ketua ASEAN, mengharapkan pertemuan ini dapat mengintensifkan kembali upaya ASEAN dalam penyelesaian krisis Myanmar.
"Termasuk untuk dorong implementasi lima poin konsensus, jadi (pertemuan) ini masih relevan, dan masih terus didorong implementasinya," kata Roy, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.
Roy menjelaskan, ada beberapa kegiatan dalam pertemuan Troika tersebut. Yang pertama adalah informal consultation, di mana para anggota Troika akan melakukan pertemuan terpisah.
"Mereka (Troika) akan melakukan assessment (penilaian) terbaru mengenai perkembangan di Myanmar dan the way forward (langkah ke depan), apa yang kira-kira bisa dilakukan bersama," lanjut Roy.
Kegiatan kedua adalah extended informal consultation (konsultasi informal), di mana nanti Troika ASEAN akan juga melibatkan negara-negara anggota ASEAN lainnya.
"Jadi ini juga sesuai dan sudah sejalan dengan keputusan yang diambil pada saat Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu, bahwa mekanisme Troika di tingkat Menteri ini akan dipertahankan, dan bahkan akan dilengkapi dengan mekanisme Troika Plus," ucap Roy.
Troika ASEAN ini merupakan inisiatif Indonesia saat menjadi ketua ASEAN pada 2023 lalu. Anggota Troika ini adalah ketua ASEAN sebelumnya, saat ini dan yang akan datang. Untuk saat ini, anggota Troika ASEAN adalah Indonesia-Laos-Malaysia.
Sementara, Troika Plus ini diartikan tetap sebagai anggota ASEAN yang pertama, meskipun dia belum jatah menjadi anggota Troika.
Meski demikian, Roy mengatakan belum mengetahui siapa yang akan mewakili Indonesia di pertemuan tersebut. Ia menambahkan, agenda pertemuan masih digodok hingga kini.
Baca juga: Hadirnya Perwakilan Non-Politik Myanmar di ASEAN Dinilai Kemajuan Implementasi 5 Poin Konsensus