Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 8 December 2024 11:04
Cape Town: Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa secara resmi meluncurkan presidensi G20 negaranya pada Selasa, 3 Desember. Cyril Ramaphosa menyatakan komitmen negara itu untuk mendorong dunia yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Melansir Xinhua, Minggu, 8 Desember 2034, berbicara pada peluncuran resmi kepresidenan G20 Afrika Selatan di Cape Town, ibu kota legislatif negara tersebut, Ramaphosa menyoroti pengambilan alih kepresidenan Afrika Selatan pada 1 Desember, sebuah tonggak bersejarah sebagai negara Afrika pertama yang memimpin kelompok berpengaruh dari ekonomi terbesar di dunia ini.
"Kepresidenan Afrika Selatan dalam G20 berlangsung pada saat dunia tengah menghadapi tantangan berat, termasuk krisis perubahan iklim, kesenjangan dan kemiskinan, prospek pertumbuhan ekonomi global yang suram, dan ketidakstabilan geopolitik," katanya.
"Dengan bekerja sama dengan anggota G20 dan membangun kemitraan di seluruh masyarakat, Afrika Selatan akan berupaya memanfaatkan kemauan dan kemampuan global untuk menghadapi tantangan ini."
Secara khusus, negara tersebut akan memimpin kelompok tersebut untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mencapai keadilan global, memberantas kemiskinan dan kelaparan, serta memerangi perubahan iklim demi masa depan yang berkelanjutan, katanya, seraya menambahkan bahwa mencerminkan ambisi ini, Afrika Selatan telah mengadopsi tema "Solidaritas, Kesetaraan, dan Keberlanjutan" untuk kepresidenannya.
"Sejalan dengan tema kita, kita akan berusaha untuk memperkuat dan memajukan upaya internasional guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada 2030," kata Ramaphosa.
"Kita akan memanfaatkan momen ini untuk lebih mengedepankan prioritas pembangunan benua Afrika dan negara-negara berkembang ke dalam agenda G20."
Baca juga: Afrika Selatan Jadi Negara Pertama di Benua Afrika yang Jadi Presiden G20 |