Partisipasi Pilkada Jakarta Disorot, Sosialisasi Dinilai Perlu Lebih Maksimal

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno/Medcom.id

Partisipasi Pilkada Jakarta Disorot, Sosialisasi Dinilai Perlu Lebih Maksimal

M Sholahadhin Azhar • 5 December 2024 21:27

Jakarta: Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, menyoroti temuan pihaknya terkait partisipasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Dia membeberkan penyebab rendahnya partisipasi, salah satunya terkait sosialisasi.

”Penyelenggara kurang maksimal melakukan sosialisasi terkait pilkada," kata Adi dalam keterangan yang dikutip Kamis, 5 Desember 2024. 

Menurut Adi, seharusnya sosialisasi dapat lebih maksimal karena anggaran yang dikeluarkan juga tak sedikit. Temuan PPI, partisipasi di Pilkada Jakarta hanya mencapai 57 persen.

Penyebab lain, karena kejenuhan masyarakat terhadap proses politik dalam wujud pemilihan umum. Mengingat, masyarakat baru saja menghadapi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.

Selain itu, Adi melihat kemungkinan lainnya terkait kekecewaan masyarakat Jakarta. Mereka, kata dia, cenderung pesimis lantaran banyak permasalahan tak tuntas meski berganti pemimpin.
 

Baca: KPU Jakarta Siap Hadapi Gugatan Kubu RIDO di DKPP

”Silih berganti gubernur. Tapi, persoalan krusial seperti banjir dan macet termasuk soal akses terhadap pekerjaan belum tuntas,” kata Adi. 

Adi lantas mengamini anggapan terkait keraguan atas Pilkada Jakarta. Menurut dia, ada aspek yang berkurang karena tingkat partisipasi rendah.

”Iya, secara teori legitimasi politik berkurang jika yang datang ke TPS rendah. Demokrasi itu kuncinya di legitimasi rakyat,” ungkap Adi. 

Senada, pemerhati pilkada Jakarta dari kalangan aktivis muda Muhammadiyah Wiryandinata melihat soal mandat masyarakat. Apalagi, jika partisipasi rendah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)