Harga emas dunia. Foto: Unsplash.
New York: Harga Emas dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia melemah setelah investor melihat kuatnya data-data AS bisa mendorong kenaikan dolar AS. Harga emas dunia melemah 0,74 persen atau 15,14 poin dengan berada pada level USD2.039 per ons. Emas dunia melemah 5,27 persen dalam setahun.
Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan perbedaan yang jelas antara pedagang institusional dan ritel, dengan dua pertiga ahli kehilangan kepercayaan pada logam mulia, sementara sebagian besar investor ritel masih memperkirakan harga akan naik dalam minggu mendatang.
Kepala Dealer Logam Mulia di Alliance Financial Frank McGhee, termasuk di antara peserta yang berpendapat bahwa harga emas masih akan melemah.
“Pasar salah menilai mengingat berlanjutnya kekuatan di pasar tenaga kerja AS dan kalender tahun pemilu,” kata dia dikutip dari
Kitco.
Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets Naeem Aslam mengatakan data dan pernyataan minggu ini merupakan peringatan bagi pasar emas, dan risiko penurunan lebih lanjut masih ada.
“Pertama, The Fed-lah yang memberikan kenyataan kepada para spekulan dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh memikirkan penurunan suku bunga di bulan Maret, yang memicu kenaikan harga emas. Dan hari ini, kita menghadapi tantangan terakhir karena angka pekerjaan AS menghasilkan angka yang luar biasa.” tegas dia.
Dia menuturkan level penting yang harus diperhatikan saat ini adalah harga USD2000 per ons. Dia menyatakan penurunan di bawahnya akan menciptakan lebih banyak kepanikan.
Ahli strategi pasar senior di Forex.com James Stanley telah beralih dari bull ke bear setelah harga tidak dapat menembus resistance. Bulls mempunyai peluang pada minggu ini tetapi sekali lagi tidak mampu mendorong penembusan berkelanjutan melalui zona resistensi USD2050 hingga USD2082 per ons.
“Tidak ada penurunan suku bunga di bulan Maret dan laporan NFP yang kuat dapat memberikan cukup motif bagi penjual untuk mengambil tindakan dan kita mungkin akhirnya mendapatkan pengujian pertama di bawah USD2 ribu pada 2024.” tegas dia.
data terkini AS
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa perekonomian AS menambah 353 ribu lapangan pekerjaan pada Januari dengan tingkat pengangguran mencapai 3,7 persen. Angka tersebut jauh melebihi kenaikan 185 ribu lapangan kerja dan tingkat pengangguran sebesar 3,8 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
Data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan mendorong penguatan dolar AS dan menunda kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) hingga Mei atau Juni, sehingga menekan harga emas.
Indeks Sentimen Konsumen oleh University of Michigan (UM) Surveys of Consumers mencatatkan kenaikan menjadi 79,0 pada survei Januari 2024 dari bulan sebelumnya, yakni 69,7 pada Desember dan 64,9 pada Januari 2023.