Maskapai Qatar Airways larang penerbangan dari Lebanon membawa pager dan walkie-talkie. Foto: Qatar Airways
Medcom • 21 September 2024 17:24
Doha: Qatar Airways telah memberlakukan larangan bagi semua penumpang yang terbang dari Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut, Lebanon untuk membawa pager dan walkie-talkie dalam penerbangan mereka.
Keputusan ini diumumkan sebagai respons terhadap serangkaian ledakan yang melibatkan perangkat tersebut, yang baru-baru ini mengakibatkan banyak korban jiwa. Larangan ini berlaku untuk semua jenis bagasi, termasuk bagasi kabin dan kargo, dan akan diterapkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Berlaku segera: Mengikuti arahan dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Republik Lebanon, semua penumpang terbang dari Bandara Internasional Rafic Hariri (BEY) dilarang membawa pager dan walkie-talkie di dalam penerbangan," unggahan Qatar Airways, melalui akun resmi di media sosial X, seperti dikutip Anadolu, Sabtu 21 September 2024.
Keputusan ini muncul setelah ledakan yang melibatkan walkie-talkie dan pager yang menyebabkan tragedi besar di Lebanon. Dalam serangan terbaru, dilaporkan sedikitnya 32 orang tewas dan lebih dari 450 terluka. Ini terjadi hanya sehari setelah ledakan lain yang menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang.
Sementara itu, militer Israel (IDF) telah meluncurkan serangan terarah terhadap kemampuan dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon.
Menurut IDF, tujuan dari serangan ini adalah untuk mengamankan wilayah utara Israel dan memfasilitasi kembalinya penduduk ke rumah mereka. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan bahwa mereka memasuki "fase baru" dalam perang, dengan fokus pada arena utara.
"Kami berada di awal fase baru dalam perang kami mengalokasikan sumber daya dan kekuatan untuk arena utara dan misi kami jelas: memastikan kembalinya komunitas utara Israel ke rumah mereka dengan aman," tegas Gallant.
Setelah ledakan, puluhan tim ambulans dari Palang Merah Lebanon bekerja keras untuk menyelamatkan dan mengevakuasi para korban. Situasi di Lebanon terus berkembang dengan adanya ketegangan yang meningkat, dan larangan Qatar Airways bertujuan untuk menjaga keselamatan penumpang serta mengurangi risiko tambahan dalam penerbangan. (Nithania Septianingsih)