Ilustrasi. Medcom.id
Siti Yona Hukmana • 19 September 2024 18:55
Jakarta: Tim Operasi Nusantara Cooling System (Ops NCS) Polri meminta seluruh Kapolres dan Kapolsek di Polda Lampung mengoptimalkan kegiatan pendinginan atau cooling system menjelang Pilkada Serentak 2024. Berdasarkan Indeks Potensi Kerawanan Pilkada (IPKP), Bumi Ruwai Jurai menjadi salah satu daerah rawan konflik.
"Indeks potensi kerawanan Pemilu 2024, menggambarkan Provinsi Lampung daerah rawan beserta provinsi lainnya, yaitu Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua," kata Wakaops NCS Polri Brigjen Yuyun Yudhantara dalam sambutannya mewakili Kaops NCS Polri Irjen Asep Edi Suheri yang dilihat dari keterangan tertulis, Kamis, 19 September 2024.
Yuyun membeberkan potensi kerawanan pilkada diketahui dari hasil penilaian terhadap sejumlah indikator tujuh dimensi. Yaitu, dimensi penyelenggara, pengamanan, peserta pilkada, partisipasi masyarakat, potensi gangguan kamtibmas, potensi ambang gannguan, dan gangguan nyata.
"Kita berharap pilkada serentak di Provinsi Lampung terbebas dari konflik dan berlangsung dengan aman," ujar jenderal bintang satu itu.
Yuyun menekankan kegiatan cooling system yang mengedepankan upaya preemtif dan preventif ini bisa dilakukan dengan pendekatan humanis dan persuasif. Dia mencatat ada beberapa kejadian konflik beberapa tahun terakhir di Lampung, yaitu perusakan rumah ibadah, unjuk rasa dugaan politik uang pada Pilgub Lampung 2018, dan sejumlah konflik sosial.
"Situasi-situasi seperti ini perlu diantisipasi apalagi waktu pelaksanaan pilkada sebentar lagi," ungkap Yuyun.
Dia menyampaikan peran seluruh satuan kerja seperti Babhinkamtibmas, intel, dan lainnya perlu ditingkatkan untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif selama pelaksanaan pilkada. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menekankan kepada Polda jajaran agar mengoptimalkan kegiatan cooling system untuk mengeliminasi potensi konflik dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman lokal.
Dia menuturkan kegiatan NCS yang diinisiasi Kapolri berhasil mengantisipasi berbagai konflik melalui beberapa kegiatan. Seperti bakti sosial, silaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan organisasi kemasyarakatan.
"Kegiatan-kegiatan ini kemudian diamplifikasikan ke media-media sehingga pesan pemilu damai tersebut diterima masyarakat. Hasil berbagai survei kegiatan NCS ini mendapat sentiment positif 97 persen. Narasi potisif ini berkontribusi terciptanya suasana kondusif selama pilpres kemarin," kata Yuyun.
Yuyun melanjutkan NCS Polri mengapresiasi langkah Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika beserta jajarannya yang telah melaksanakan sejumlah kegiatan cooling system. Hal ini dilakukan guna meredam potensi konflik dengan mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas dan anggota polres lainnya.
"Mengingat pelaksanaan pilkada serentak sudah semakin dekat, kami mengimbau jajaran Polda Lampung untuk memaksimalkan kegiatan cooling system yang sudah ada," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika berterima kasih atas asistensi yang diberikan dari NCS Polri untuk Polda Lampung. Dia menekankan seluruh personel di wilayah hukumnya harus memahami dan mengimplementasikan strategi cooling yang mengedepankan preemtif dan preventif.
Helmy langsung memerintahkan seluruh pejabat utama Polda Lampung dan para kapolres untuk meningkatkan sensitifitas. Bila ada masalah sekecil apa pun, langsung ambil langkah antisipatif bersama Danrem dan Forkopimda dengan pendekatan humanis.
Jenderal bintang dua itu juga meminta anggotanya yang hadir secara langsung maupun online dalam arahan Tim Ops NCS Polri untuk tidak hanya menggugurkan kewajiban. Namun, harus mengimplementasikan dari arahan-arahan para Kasatgas NCS Polri secara maksimal dan optimal untuk terciptanya pilkada yang aman, damai, dan tertib.
"Harapan kita semua pada saat tahapan maupun puncak dari pesta demokrasi di Provinsi Lampung ini situasi kamtibmas tetap kondusif. Kemudian, pesta demokrasinya berjalan, aman, tertib, dan lancar, sehingga terpilih yang akan memimpin baik itu bupati, wali kota, dan gubernur secara demokratis," ujar dia.