Anggota Pansus Angket Haji DPR, Wisnu Wijaya. Dok. Tangkapan Layar
Imanuel R Matatula • 20 September 2024 13:52
Jakarta: Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR menemukan adanya permainan kuota haji khusus. Jemaah yang bayarnya lebih besar bisa berangkat tanpa antri.
Anggota Pansus Angket Haji DPR, Wisnu Wijaya, mengatakan tak ada transparansi dari jumlah jemaah dan biaya dari haji khusus ini, sehingga bisa berangkat tanpa antrean. Seharusnya, kata dia, haji khusus tetap ada dalam Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dan tetap antre selama 6 hungga 9 tahun.
"Alhasil, temuan kita itu ada 3.503 jemaah haji khusus yang berangkat tanpa antre,” kata Wisnu dalam tayangan Metro TV, Jumat, 20 September 2024.
Siskohat merupakan sistem aplikasi untuk mengelola data dan informasi penyelenggaraan ibadah haji. Siskohat membantu pemerintah mengatur ibadah haji, seperti mengurus administrasi jemaah haji, termasuk pendaftaran, dokumen, dan keuangan. Siskohat juga membantu calon jemaah haji mencari data tentang ibadah haji dan menghindari kesalahan informasi.
Menurut dia, permainan kuota ini berdampak pada jemaah haji reguler. Mereka yang sudah senang mendengar kabar adanya kuota tambahan sebanyak 20 ribu kursi langsung berbondong-bondong melunasinya, namun ternyata perjalanannya harus tertunda.
“Lalu bagaimana dengan 10 ribu yang memang disiapkan haji khusus bagi orang yang memiliki dana yang lebih. Nyatanya di haji khusus ini pun terjadi permainan yang begitu sangat jelas dan nyata,” ucap Wisnu.
Baca Juga:
Pansus Temukan Sejumlah Persoalan Seputar Pelaksanaan Haji 2024 |