Korban Tewas Ledakan Pager di Lebanon Bertambah, 11 Orang Tewas

Keluarga korban ledakan pager di Lebanon. Foto: EFE-EPA

Korban Tewas Ledakan Pager di Lebanon Bertambah, 11 Orang Tewas

Fajar Nugraha • 18 September 2024 12:02

Beirut: Insiden ledakan pager atau penyeranta yang dialami oleh kelompok Hizbullah di Lebanon, menunjukkan jumlah korban tewas yang terus bertambah. 11 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.

“Pager tersebut meledak di trotoar dan di toko kelontong, di rumah dan di dalam mobil, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai sedikitnya 2.700 lainnya,” kata pejabat setempat, seperti dikutip The New York Times, Rabu 18 September 2024.

Saksi mata melaporkan asap keluar dari saku celana sebelum ledakan keras menjatuhkan orang-orang. Hizbullah mengatakan sedikitnya delapan pejuangnya telah tewas.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan bahwa salah satu dari mereka yang tewas adalah seorang gadis berusia 8 tahun dan banyak korban mengalami tangan cacat dan mata terluka. Kementerian Kesehatan menempatkan rumah sakit pada "kesiagaan maksimum," dan meminta warga untuk membuang pager mereka.

Hizbullah telah menggunakan pager selama bertahun-tahun untuk mempersulit penyadapan pesan. Pada pukul 3:30 sore, pager menerima pesan yang seolah-olah berasal dari pimpinan Hizbullah, menurut dua pejabat yang mengetahui serangan tersebut. Pager berbunyi bip selama beberapa detik sebelum meledak.

Ledakan tersebut tampaknya merupakan serangan terakhir dalam konflik antara Israel dan Hizbullah yang meningkat setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, dan Hizbullah, sekutunya, mulai menembakkan roket ke Israel utara sebagai bentuk dukungan. Kedua kelompok militan tersebut didukung oleh Iran.

Meskipun pejabat Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas ledakan tersebut, Israel memiliki sejarah panjang operasi sabotase dan pembunuhan yang canggih terhadap musuh-musuhnya.

Menurut pejabat Amerika dan pejabat lain yang diberi pengarahan tentang serangan tersebut, Israel menyembunyikan bahan peledak dalam pengiriman pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon.

“Bahan peledak, yang beratnya hanya satu atau dua ons, dimasukkan di samping baterai di setiap pager,” kata dua pejabat tersebut.

Pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan Gold Apollo di Taiwan itu telah dirusak sebelum sampai di Lebanon, menurut beberapa pejabat. Menurut seorang pejabat, Israel menghitung bahwa risiko melukai orang-orang yang tidak berafiliasi dengan Hizbullah rendah, mengingat ukuran bahan peledak itu.

Lebih dari 3.000 pager dipesan dari Gold Apollo, kata para pejabat. Hizbullah mendistribusikan pager itu kepada para anggotanya di seluruh Lebanon, dengan beberapa di antaranya sampai ke sekutu kelompok itu di Iran dan Suriah, kata para pejabat.

Di Suriah, pager yang meledak itu melukai sedikitnya 14 orang, menurut Syrian Observatory for Human Rights, pemantau yang berbasis di Inggris.

Perdana menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk apa yang disebutnya sebagai "agresi kriminal Israel" dan menyebutnya sebagai "pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon."

Hizbullah juga menyalahkan Israel dan memperingatkan bahwa akan ada "hukuman atas agresi terang-terangan ini."

Militer Israel menolak berkomentar, dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)