Ilustrasi. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 6 November 2024 09:56
Jakarta: Harga minyak turun di perdagangan Asia Rabu setelah data industri menunjukkan peningkatan persediaan AS yang lebih besar dari yang diperkirakan.
Di samping itu pelaku pasar saat ini masih fokus tetap pada potensi gangguan pasokan karena badai di Teluk Meksiko.
Pasar juga mengamati pemilihan presiden AS dan pertemuan politik tingkat tinggi di Tiongkok untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
Melansir Investing.com, Rabu, 6 November 2024, harga minyak berjangka Brent yang akan berakhir pada bulan Januari turun 0,6 persen menjadi USD75,11 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 0,5 persen menjadi USD71,24 per barel pada pukul 20.11 WIB (01.11 GMT).
(1).jpg)
Ilustrasi. Foto: Freepik
Rencana OPEC+ kerek harga minyak
Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) menunda rencana untuk mulai meningkatkan produksi tahun ini. Beberapa ekspektasi gangguan pasokan AS juga mendukung minyak mentah, seperti halnya pelemahan dolar.
Persediaan AS tumbuh lebih dari yang diharapkan
Data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak AS meningkat 3,1 juta barel dalam sepekan hingga 1 November, jauh lebih banyak dari ekspektasi untuk peningkatan 1,8 juta barel. Persediaan produk, bensin dan hasil sulingan mengalami penurunan kecil.
Data API biasanya menunjukkan angka yang sama dengan data inventaris resmi, yang akan dirilis pada hari Rabu. Angka tersebut memicu beberapa kekhawatiran permintaan bahan bakar AS menurun, terutama saat musim dingin semakin dekat.
Produksi AS juga diperkirakan akan tetap berada di dekat rekor tertinggi lebih dari 13 juta barel per hari, menjaga pasokan di negara ini relatif tinggi.
Tetapi produksi minyak AS diperkirakan akan menghadapi beberapa gangguan dalam beberapa hari mendatang, terutama karena perusahaan-perusahaan energi mulai mengevakuasi para pekerja di Teluk Meksiko menjelang Badai Badai Rafael, yang diperkirakan akan mendarat di Louisiana pada akhir minggu ini.