Wall Street Bervariasi dengan Kenaikan Nasdaq 0,47%

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street Bervariasi dengan Kenaikan Nasdaq 0,47%

Arif Wicaksono • 24 January 2024 08:07

New York: Bursa saham Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan kemarin. Laju bursa saham paman sam bervariasi dengan kecenderungan menguat.

Melansir CNBC International, Rabu, 24 Januari 2024, indeks komposit S&P500 naik sebesar 0,29 persen. Indeks Komposit Nasdaq naik 0,43 persen. Sedangkan Indeks Komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,25 persen. DJIA tergelincir setelah melampaui angka 38.000 untuk pertama kalinya.
 

baca juga:

Penantian Data Terkini, Wall Street Kompak Menghijau



Verizon, RTX, dan United Airlines serta Procter & Gambler memimpin kenaikan saham di S&P. Sementara itu Nasdaq ditopang oleh saham Paccar Inc, Fortinet Inc, Moderna Inc dan NXP.  Kemudian saham yang memberi tekanan ke DJIA adalah 3M.co, Home Depot Inc, Johnson & Johnson serta Boeing Co.

Sementara itu US treasury melemah 0,008 persen. Kemudian US treasury untuk 30 tahun melemah 0,01 persen. Disusul dengan US Treasury untuk lima tahun melemah 0,011 persen.

Indeks Stoxx 600 pan-Eropa ditutup melemah 0,25 persen, dengan sektor-sektor beragam. Saham konstruksi turun 0,9 persen, sementara saham pertambangan pulih dari kerugian hari Senin dan diperdagangkan 1,97 persen lebih tinggi.

Perusahaan komputer Swiss Logitech jatuh ke posisi terbawah benchmark, turun 8,7 persen, setelah melaporkan penurunan penjualan. Sementara itu, perusahaan pengiriman makanan Jerman HelloFresh melonjak 12 persen.

Pasar Asia Pasifik

Di pasar Asia Pasifik, saham-saham Hong Kong menguat pada perdagangan Selasa setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang naik karena Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dalam pertemuan kebijakan moneter pertamanya tahun ini.

Barclays telah membuat perkiraan yang optimis untuk saham-saham pada 2024 dengan memprediksi imbal hasil yang lebih tinggi dengan keuntungan lebih moderat dibandingkan keuntungan luar biasa tahun lalu. Barclays percaya saham masih memiliki ruang untuk naik jika inflasi terus melambat, sehingga memungkinkan bank sentral untuk pada akhirnya menurunkan suku bunga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)