Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat merespons data pertumbuhan ekonomi paman sam yang di atas ekspektasi.
Indeks S&P500 naik 0,53 persen dengan berada pada level 4.894. Indeks Nasdaq naik 0,18 persen dengan berada pada level 15.510. Kemudian Indeks DJIA naik 0,64 persen dengan berada pada level 38.049. Dalam seminggu S&P 500 naik 1,1 persen, sedangkan DJIA bertambah 0,5 persen. Nasdaq berkinerja lebih baik dari ketiganya dengan peluang melonjak 1,3 persen dalam seminggu.
Saham-saham yang naik adalah American Airlines, United Rentals, IBM serta Netflix Inc. Kemudian saham-saham yang melemah adalah Boeing co, Tesla Inc, PayPal Holdings dan McDonald. Kenaikan stabil saham-saham didukung oleh data ekonomi menggembirakan yang dirilis pada hari Kamis.
Data Produk Domestik Bruto AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal keempat, menambah harapan investor bahwa perekonomian telah menghindari resesi yang mendalam. Data inflasi tambahan telah tersedia, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Desember akan dirilis pada Jumat pagi.
Ukuran inflasi The Fed
PCE adalah ukuran inflasi favorit bagi Federal Reserve, dan hasilnya dapat menjadi masukan bagi keputusan kebijakan bank sentral mendatang. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan harga inti PCE naik 3 persen di Desember dari tahun ke tahun.
Perusahaan yang melaporkan pendapatan pada hari Jumat termasuk Norfolk Southern, Colgate-Palmolive dan American Express. Dari lebih dari 16 persen perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan keuangan triwulanan sejauh ini pada musim pendapatan, lebih dari 71 persen telah melampaui ekspektasi Wall Street.
“Pasar sangat
bullish,” kata pendiri Blue Chip Daily Trend Report Larry Tentarelli dikutip dari CNBC International, Jumat, 26 Januari 2024.