OJK: Tekanan Arus Asing Keluar dari Pasar Modal Mulai Mereda

Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

OJK: Tekanan Arus Asing Keluar dari Pasar Modal Mulai Mereda

Fetry Wuryasti • 4 December 2023 13:20

Jakarta: Seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 30 November 2023, menguat 4,87 persen (month to date/mtd) ke level 7.080,74 dan pada Oktober 2023 berada di level 6.752,21.

"Tekanan arus asing keluar mulai mereda meski masih mencatatkan net sell Rp0,52 triliun (mtd). Adapun Oktober 2023 outflow tercatat sebesar Rp8,10 triliun (mtd)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi, pada konferensi pers hasil RDK Bulanan November 2023, Senin, 4 Desember 2023.

Beberapa sektor di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada November 2023 masih menguat, di antaranya adalah sektor teknologi, infrastruktur, dan keuangan.

Secara year-to-date (ytd), IHSG tercatat menguat 3,36 persen. Investor asing membukukan penjualan sebesar Rp13,86 triliun. Adapun Oktober 2023 net sell asing sebesar Rp13,34 triliun (ytd).

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pasar saham di November 2023 tercatat meningkat menjadi Rp10,54 triliun (ytd), dibandingkan Oktober 2023 RNTH tercatat sebesar Rp10,48 triliun (ytd).

Penghimpunan dana di pasar modal masih relatif tinggi yaitu sebesar Rp230,59 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 74 emiten hingga 30 November 2023.

Penghimpunan dana per November ini telah memenuhi capaian target di 2023. Sementara itu pipeline penawaran umum masih terdapat 96 calon emiten, dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun, yang diantaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan.
 
Sedangkan untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 30 November 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 484 penerbit, 166.452 pemodal dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,03 triliun.

Baca juga: Lembaga Jasa Keuangan Diminta Jaga Risiko di Tengah Gonjang-ganjing Global
 

Pasar SBN kebanjiran Rp23,5 triliun dana asing


Sejalan dengan pergerakan global, pasar surat berharga negara (SBN) per 30 November 2023 membukukan arus masuk dana investor asing sebesar Rp23,5 triliun (mtd), dibandingkan Oktober 2023 yang terjadi arus keluar asing sebesar Rp12,62 triliun (mtd).

"Sehingga ini mendorong penurunan tingkat imbal hasil/ yield SBN rata-rata sebesar 35,38 basis poin (mtd) di seluruh tenor," kata Inarno.

Secara year-to-date (ytd), yield SBN turun rata-rata sebesar 16,21 basis poin di seluruh tenor, dengan investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp71,69 triliun (ytd).

Indeks pasar obligasi (ICBI) pada 30 November 2023 menguat 7,4 persen (ytd) ke level 370,1 dibandingkan Oktober 2023 menguat 4,64 persen (ytd). Untuk pasar obligasi korporasi, terjadi aliran dana masuk investor asing sebesar Rp64,72 miliar (mtd). Namun masih tercatat dana keluar sejak awal tahun sebesar Rp1,46 triliun (ytd).

Pada industri pengelolaan investasi, nilai asset under management atau AUM pengelolaan investasi per 30 November 2023 tercatat sebesar Rp808,32 triliun, dengan nilai aktiva bersih reksa dana tercatat Rp492,72 triliun atau turun 0,39 persen (mtd).

Investor reksa dana membukukan net redemption sebesar Rp7,3 triliun (mtd), dan secara year-to-date, nilai aktiva bersih (NAB) turun 2,41 persen, namun masih mencatatkan net subscription sebesar Rp2,68 triliun (ytd).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)