Ilustrasi Asian Development Bank. Foto: flickr
Tbilisi, Georgia: Para donor dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) telah menyepakati penambahan dana sebesar USD5 miliar untuk Dana Pembangunan Asia (Asian Development Fund/ADF) 14 dan Dana Khusus Bantuan Teknis ADB (Technical Assistance Special Fund/TASF) 8.
Komitmen ini dibuat pada Pertemuan Tahunan ADB ke-57. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendonorkan sebagian dananya.
"Penambahan yang luar biasa ini menunjukkan kemitraan berkelanjutan para donor ADF dengan ADB untuk mengatasi tantangan pembangunan yang mendesak bagi mereka yang paling membutuhkan," ucap Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam siaran pers, dikutip Minggu, 5 Mei 2024.
"Hibah menjadi semakin penting karena anggota kami yang paling miskin dan paling rentan berupaya membalikkan kemunduran pembangunan baru-baru ini dan memacu tindakan segera untuk memerangi krisis iklim," ujar dia.
Dijelaskan, ADF 14 memprioritaskan bantuan khusus untuk negara berkembang kepulauan kecil yang sangat rentan, terutama terhadap perubahan iklim dan negara-negara yang berada dalam situasi yang rapuh dan terkena dampak konflik.
Dia menjelaskan, ADF 14 akan terus memainkan peran penting dalam mendukung adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. ADF 14 akan memungkinkan perluasan bantuan untuk kerja sama regional dan barang publik regional, serta untuk aksi gender yang transformatif.
ADF juga akan memberikan bantuan yang cepat jika terjadi keadaan darurat melalui fasilitas tanggap krisis (Crisis Response Window).
Lebih dari USD2,5 miliar, atau 51 persen dari penambahan tersebut akan didanai oleh kontribusi dari para donor, termasuk dua negara baru yaitu Armenia dan Georgia.
ADB akan secara signifikan meningkatkan transfer pendapatan bersihnya kepada ADF, dari hanya di bawah USD1,2 miliar pada ADF 13 menjadi hampir USD1,6 miliar pada ADF 14, meningkat 35 persen.
Sementara itu dana sisa sebesar USD0.9 miliar akan terdiri dari transfer dari siklus-siklus ADF sebelumnya dan pendapatan dari investasi likuiditas.
Secara paralel, ADB juga bermaksud memberikan pinjaman lunak sebesar USD16,7 miliar, yang memiliki suku bunga sangat rendah dengan jangka waktu pembayaran yang panjang, selama periode ADF 14.
Secara keseluruhan, ADB akan mampu menyediakan hampir USD8 dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk setiap USD1 kontribusi donor.
Berikut daftar para donor berikut ini mengumumkan kontribusi untuk ADF 14:
- Armenia
- Australia
- Austria
- Kanada
- Denmark
- Finlandia
- Prancis
- Georgia
- Jerman
- Hong Kong
- Tiongkok
- India
- Indonesia
- Irlandia
- Italia
- Jepang
- Luxembourg
- Malaysia
- Belanda
- Selandia Baru
- Norwegia
- Republik Rakyat Tiongkok
- Filipina
- Portugal
- Republik Korea
- Spanyol
- Swedia
- Swiss
- Taipei,
- Tiongkok
- Turki
- Inggris
- Amerika Serikat.
Dafar negara berkembang penerima utama hibah dari ADF 14:
- Federasi Mikronesia
- Kiribati
- Republik Kirgiz
- Maladewa
- Kepulauan Marshall
- Nauru
- Samoa
- Kepulauan Solomon
- Tajikistan
- Tonga
- Tuvalu
- Vanuatu.
Hibah juga akan tersedia untuk mendukung masyarakat Afghanistan dan Myanmar, dan untuk proyek-proyek transformatif di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Kepulauan Cook, Fiji, Republik Demokratik Rakyat Laos, Mongolia, Nepal, Niue, Pakistan, Palau, Papua Nugini, Sri Lanka. Timor-Leste, dan Uzbekistan.
Seperti diketahui, ADF merupakan sumber hibah terbesar ADB untuk operasi di negara-negara berkembang anggotanya yang termiskin dan paling rentan.