Ini Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo Terkait Polemik PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu, 21 Desember 2025. Dok. MI

Ini Hasil Musyawarah Kubro di Lirboyo Terkait Polemik PBNU

Rahmatul Fajri • 22 December 2025 08:25

Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu, 21 Desember 2025. Pertemuan besar yang dihadiri mayoritas jajaran pengurus pusat hingga daerah ini menghasilkan keputusan krusial terkait konflik internal organisasi, termasuk opsi pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB).

"Musyawarah ini merupakan ikhtiar untuk menjaga stabilitas organisasi di tengah dinamika yang berkembang," kata juru bicara Musyawarah Kubro, KH Oing Abdul Muid (Gus Muid), melalui keterangannya, Minggu, 21 Desember 2025.

Musyawarah Kubro menghasilkan tiga poin keputusan sebagai jalan keluar atas situasi organisasi saat ini. Pertama, forum mendesak agar pihak-pihak yang berselisih segera melakukan islah (perdamaian). Forum memberikan batas waktu paling lama tiga hari terhitung sejak pukul 12.00 WIB, Minggu, 21 Desember 2025, bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.

Kedua, apabila kesepakatan damai tidak tercapai dalam waktu tersebut, forum memohon agar kedua belah pihak menyerahkan mandat hasil Muktamar ke-34 Lampung kepada jajaran Mustasyar (Dewan Penasihat). Hal ini dilakukan agar Mustasyar dapat membentuk panitia netral dalam waktu satu hari setelah masa islah berakhir.

Ketiga, jika mandat tidak kunjung diserahkan kepada Mustasyar, para peserta Musyawarah Kubro yang terdiri dari jajaran Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) menyepakati akan digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB). Pelaksanaan MLB tersebut dijadwalkan dilakukan sebelum keberangkatan kloter pertama jemaah haji tahun mendatang.
 

Baca Juga: 

Gus Yahya Tegaskan Patuh pada Keputusan Mustasyar, Siap Jalankan Islah


Forum ini juga memperlihatkan dukungan kuat dari berbagai wilayah strategis, termasuk DKI Jakarta. Beberapa tokoh kunci PWNU DKI Jakarta yang hadir langsung di Lirboyo antara lain Rois Syuriyah KH. Muhyidin Ishak, Ketua Tanfidziyah KH. Samsul Ma'arif, Wakil Ketua Tanfidziyah KH. Lutfi Hakim, dan Wakil Ketua H. Husny Mubarok Amir. Selain itu, jajaran Ketua PCNU dari Jakarta Utara dan Jakarta Selatan turut hadir memberikan dukungan suara.

Musyawarah Kubro ini menjadi penegasan komitmen Nahdlatul Ulama untuk senantiasa mengedepankan nilai-nilai musyawarah dan persatuan. Para peserta berharap keputusan ini menjadi jalan keluar yang maslahat bagi keutuhan organisasi ke depan.

Sebelumnya, Rapat Pleno Syuriyah PBNU menetapkan Wakil Ketua Umum KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Zulfa menggantikan sementara posisi Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam memimpin Tanfidziyah.

"Penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa, yaitu Bapak KH Zulfa Mustofa," kata Rais Syuriah Muhammad Nuh dalam seusai rapat pleno yang berlangsung tertutup di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.

Namun, Gus Yahya menolak keputusan tersebut. Dia menegaskan pergantian ketua umum hanya bisa dilakukan melalui mekanisme Muktamar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)