Direktorat Lalu Lintas Polda DIY, Komisaris Besar Yuswanto Ardi. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 23 December 2025 08:48
Yogyakarta: Menyikapi lonjakan arus lalu lintas jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas. Salah satunya adalah penutupan sementara titik putar balik (U-turn) di sepanjang Jalan Nasional Yogyakarta-Solo.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Komisaris Besar Yuswanto Ardi, menjelaskan langkah ini bertujuan mengoptimalkan kelancaran arus. “Penutupan U-turn tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya konflik arus,” kata Yuswanto Ardi, Selasa, 23 Desember 2025.
Penutupan titik putar balik ini diterapkan di dua segmen utama ruas Jalan Solo. Segmen pertama membentang dari sisi timur Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga kawasan Janti. Segmen kedua mencakup area di sisi timur setelah Janti yang mendekati kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan.
Secara total, terdapat 17 titik putar balik di sepanjang kawasan tersebut. Polda DIY tidak menutup seluruhnya, melainkan memilih titik-titik strategis untuk menjaga akses tetap tersedia. “Sekitar 60 persen (titik putar balik) yang kami tutup, hanya kami buka kurang lebih enam sampai delapan (titik),” jelas Yuswanto.
Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan keselamatan dan efisiensi perjalanan di ruas jalan yang mulai padat. “Kami memprioritaskan agar arus utama yang ada di Jalan Solo bisa lancar,” tegas mantan Kapolresta Sleman ini.
Penutupan sementara titik U-turn bertujuan mencegah kendaraan yang berbelok arah mengganggu arus utama yang bergerak lurus, terutama dari kendaraan dengan kecepatan tinggi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan dan kemacetan.

Kendaraan melintas di Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) -ist
Polda DIY menyiapkan langkah antisipatif lainnya. Selain personel di pos-pos stasioner, tim pengurai (traffic rider) yang bersifat mobil juga disiagakan. “Kami juga sudah menyiapkan tim urai. Selain yang ada di pos stasioner, di pos pengamanan juga ada tim urai yang mobile menggunakan kendaraan,” ujar Yuswanto.
Kebijakan lalu lintas ini akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi riil di lapangan. Warga dan pengendara diimbau untuk mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas, serta mencari informasi alternatif rute perjalanan guna menghindari titik-titik yang padat selama masa puncak arus Nataru.