Uni Eropa Perkuat Dukungan Transisi Suriah Setahun setelah Assad Jatuh

Presiden Dewan Eropa Antonio Costa. (Yeni Safak)

Uni Eropa Perkuat Dukungan Transisi Suriah Setahun setelah Assad Jatuh

Muhammad Reyhansyah • 8 December 2025 18:57

Brussels: Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menegaskan kembali dukungan Uni Eropa terhadap proses transisi politik di Suriah, bertepatan dengan peringatan satu tahun kejatuhan pemerintahan Bashar al-Assad. Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun resminya di platform X pada Senin, 8 Desember 2025.

Costa menekankan bahwa Uni Eropa berkomitmen mendukung proses politik yang damai dan dipimpin rakyat Suriah, dengan fokus pada keadilan, rekonsiliasi, serta perlindungan hak seluruh warga.

“UE berdiri bersama Suriah, mendukung proses damai yang dipimpin rakyat Suriah dengan fokus pada keadilan, rekonsiliasi, dan hak semua orang Suriah,” tulisnya, dikutip dari Yeni Safak.

Ia menjelaskan bahwa komitmen tersebut mencakup tiga prioritas utama: memfasilitasi dialog politik yang inklusif, memberikan bantuan kemanusiaan mendesak, serta mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi jangka panjang di negara yang hancur akibat perang.

Pernyataan ini selaras dengan seruan terbaru Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menekankan pentingnya proses transisi Suriah yang berdaulat dan dipimpin oleh masyarakatnya sendiri.

Peringatan satu tahun ini menandai perubahan besar dalam lanskap politik Suriah. Pada Desember tahun lalu, kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung selama puluhan tahun berakhir ketika Damaskus jatuh dan Assad melarikan diri ke Rusia. Pemerintahan transisi di bawah Presiden Ahmad al-Sharaa dibentuk pada Januari sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi nasional.

Pernyataan Costa mencerminkan sikap hati-hati namun mendukung dari komunitas internasional terhadap babak baru Suriah yang masih rapuh. Penegasan kembali dukungan Uni Eropa menyoroti pentingnya peran mitra internasional dalam menjaga kestabilan dan menyediakan sumber daya, sambil menekankan bahwa arah politik negara tetap harus ditentukan oleh rakyat Suriah.

Fokus pada keadilan dan hak asasi manusia juga menegaskan tantangan berat yang dihadapi Suriah: menangani pelanggaran masa lalu sekaligus membangun masa depan yang inklusif dan bersatu.

Baca juga:  Setahun usai Tumbangnya Assad, PBB Berkomitmen Dukung Transisi Politik Suriah

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)