Yangon: Perserikatan Bangsa-Bangsa (
PBB), pada Kamis, 11 Desember, mengecam serangan udara baru-baru ini terhadap sebuah rumah sakit di Negara Bagian Rakhine,
Myanmar, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 30 warga sipil dan melukai lebih dari 70 orang, termasuk pasien, perawat, dan staf medis.
Juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers mengatakan, PBB sangat khawatir dengan laporan serangan udara di Negara Bagian Rakhine kmarin, seraya mencatat, bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini adalah serangan ke-67 terhadap fasilitas kesehatan di Myanmar yang telah diverifikasi. Ia menekankan, fasilitas medis dan warga sipil, termasuk personel medis, harus dihormati dan dilindungi.
"PBB mengutuk serangan ini, yang merupakan bagian dari pola serangan yang lebih luas yang menyebabkan kerugian bagi warga sipil dan objek sipil yang terus menghancurkan komunitas di seluruh negeri," tambah Haq, seraya menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional.
Sambil menekankan kebutuhan manusia yang
melonjak di Myanmar, Haq mengatakan, Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan 2026 yang dirilis kemarin, menyerukan dana 890 juta dolar, memperingatkan, bahwa 16,2 juta orang, termasuk lima juta anak-anak, membutuhkan bantuan dan perindungan tahun depan.
"Konflik dan bencana telah menyebabkan sekitar 3,6 juta orang mengungsi, dan banyak yang terpaksa mengungsi berulang kali," kata Haq.
Setidaknya, 33 orang tewas dan 76 terluka ketika pasukan Myanmar menyerang rumah sakit di Mrauk-U, sebuah kota dekat perbatasan dengan Bangladesh. Sementara itu, otoritas militer belum mengakui telah melakukan operasi di daerah tersebut.
Perlu diketahui, militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, setelah menuduh adanya kecurangan dalam pemilu 2020. Kudeta tersebut menahan pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi dan para pejabat senior. Kudeta ini memicu protes massal yang ditekan secara brutal dan kemudian berkembang menjadi perlawanan bersenjata.
(Kelvin Yurcel)