Ilustrasi bendera Indonesia dan Amerika Serikat. Foto: bskdn.kemendagri.go.id
Husen Miftahudin • 10 December 2025 08:36
Washington: Perjanjian perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia yang dicapai pada Juli 2025 lalu berisiko gagal. Ini terjadi karena Indonesia telah menarik kembali beberapa komitmen yang dibuatnya sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, kata seorang pejabat AS.
"Mereka (Indonesia) mengingkari apa yang telah kita sepakati pada Juli," kata pejabat tersebut, tanpa memberikan rincian tentang komitmen spesifik apa yang sekarang dipertanyakan oleh Indonesia, dikutip dari Investing.com, Rabu, 10 Desember 2025.
AS dan Indonesia pada Juli sepakat untuk menghapuskan tarif pada lebih dari 99 persen barang AS dan menghapuskan semua hambatan non-tarif yang dihadapi perusahaan AS. Sementara AS, akan menurunkan tarif impor pada produk Indonesia menjadi 19 persen dari 32 persen.
Presiden AS Donald Trump pertama kali mengumumkan kesepakatan tersebut pada 15 Juli, menyebutnya sebagai 'kemenangan besar' bagi produsen mobil, perusahaan teknologi, pekerja, petani, peternak, dan produsen AS lainnya.
| Baca juga: Trump Guyur USD12 Miliar Bantu Petani AS yang Terkena Dampak Tarif Impor |
