Di tengah kondisi cuaca ekstrem, banjir, dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat, para AMT Pertamina memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat. Foto: dok Pertamina.
Ade Hapsari Lestarini • 8 December 2025 12:06
Padang: Riki Margiono, salah satu Awak Mobil Tangki (AMT) PT Pertamina (Persero), sempat menunggu di sisi jalur Sungai Penuh selama 16 jam saat mengantar BBM ke Kabupaten Kerinci, Jambi. Jarak sejauh 223 kilometer (km), yang biasanya ditempuh hanya sekitar enam jam, pada kondisi bencana banjir dan longsor di Sumatra Barat ini berimbas menjadi sekitar 48 jam perjalanan, karena ruas jalan yang dilaluinya terkena banjir dan tanah longsor.
"Kalau jalan banjir tinggi, kami harus menunggu surut. Kami cuma duduk saja, harus gimana lagi," jelas Riki saat ditemui di Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, dikutip Senin, 8 Desember 2025.
Pekan sebelumnya, saat terjadi banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Riki termasuk AMT Pertamina, yang dikelola anak usaha, PT Elnusa Petrofin, yang sempat terjebak kala mengantarkan BBM. Bersama 15 AMT lainnya, Riki menunggu hingga banjir sedikit surut. Pertama kali menunggu, Riki masih mendapatkan bantuan nasi bungkus dari tim rescue Pertamina yang bergerak menyusulnya.
Ketika banjir surut dan dapat dilewati, di tengah jalan Riki kembali terhenti karena terimbas jalan longsor. Sehingga ia kembali bermalam di tengah jalan, menunggu bantuan alat berat untuk membuka jalan.
Memikirkan perjalanannya yang panjang, Riki sering teringat keluarganya yang ada di Padang. Keluarganya juga terdampak banjir, namun Riki sempat mengabari dan memastikan keadaan keluarganya baik-baik saja.
"Mengantar BBM sudah menjadi tugas saya, jadi saya pastikan BBM sampai di SPBU karena sudah banyak masyarakat menunggu. Ketika sampai, rasa khawatir saya berubah menjadi bahagia. Saya melihat masyarakat senang melihat mobil truk yang saya bawa masuke ke SPBU," ujarnya berkaca-kaca.
Di tengah kondisi cuaca ekstrem, banjir, dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat, para AMT Pertamina menunjukkan dedikasi luar biasa untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat. AMT menghadapi rute yang terputus, badan jalan yang amblas, hingga genangan banjir yang tinggi. Namun AMT tetap bergerak menembus medan sulit demi menjaga suplai BBM ke SPBU dan fasilitas vital lainnya.
