Ancaman Longsor, BPBD Temanggung Minta Warga di Perbukitan Siaga

Temanggung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengimbau masyarakat yang berdomisili di daerah perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor selama cuaca ekstrem.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan seperti lereng perbukitan, bantaran sungai, dan area terbuka yang rentan diterpa angin kencang. Jika terjadi hujan deras berdurasi panjang, agar mencari tempat aman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Totok Nursetyanto di Temanggung, seperti dilansir Antara, Minggu, 30 November 2025.

Imbauan tersebut disampaikan menyusul tingginya frekuensi bencana di wilayahnya. Totok mengungkapkan, BPBD Kabupaten Temanggung mencatat 345 kejadian bencana dari Januari hingga November 2023.
 

Dari total kejadian tersebut, 114 di antaranya merupakan tanah longsor, 59 banjir, dan 131 kejadian akibat cuaca ekstrem. Sisanya terdiri dari kecelakaan air dan puting beliung.

“Dari 345 kejadian itu yang masuk kategori bencana ada 22, itu terjadi di 160 desa yang tersebar di 20 kecamatan,” jelas Totok.


Ilustrasi Medcom.id

Ia menegaskan, cuaca ekstrem mendominasi rangkaian bencana di Temanggung. Kondisi ini memerlukan kesiapsiagaan dan sinergi lintas sektor untuk menghadapi ketidakpastian alam.

Serangkaian bencana itu telah menimbulkan kerugian materiil signifikan, diperkirakan mencapai Rp3,9 miliar. Sebanyak 2.697 warga dari 800 kepala keluarga terdampak.

“Dari jumlah itu ada 91 orang sempat mengungsi dan mendapatkan penanganan penuh dari BPBD selama masa tanggap darurat, kemudian ada tiga orang meninggal, lima orang mengalami luka-luka dan satu orang dinyatakan hilang,” pungkas Totok.