IHSG Rontok ke 8.508! Sentimen BI dan The Fed Bikin Pasar Bergetar

Ilustrasi. Foto: dok MI/Susanto.

IHSG Rontok ke 8.508! Sentimen BI dan The Fed Bikin Pasar Bergetar

Ade Hapsari Lestarini • 28 November 2025 17:30

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini ambruk ke zona merah. Padahal, pada perdagangan pagi tadi IHSG mampu mempertahankan penguatannya sejak kemarin.

Berdasarkan data RTI, Jumat, 28 November 2025, IHSG sore melemah 37,158 atau setara 0,43 persen ke posisi 8.508. IHSG sebelumnya sempat dibuka ke level 8.555. Sementara itu, IHSG juga berada di level terendah 8.495 dan tertinggi di posisi 8.572.

Adapun total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 41,122 miliar senilai Rp20,372 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp15,655 triliun dengan frekuensi sebanyak 2.341.049 kali.

Sore ini, tercatat sebanyak 282 saham bergerak menguat. Sementara itu, sebanyak 370 saham melemah, dan 159 saham lainnya stagnan.

"Sentimen penting datang dari Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang digelar hari ini, pasar menantikan arah kebijakan moneter 2026 dan potensi kehadiran Presiden Prabowo Subianto yang bisa menambah bobot sentimen," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 28 November 2025.


Ilustrasi. Foto: Freepik.
 

 

Sentimen Bank Indonesia


Sementara dari dalam negeri, nilai tukar rupiah menguat seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) akibat tumbuhnya peluang tokoh yang dipandang dovish yaitu Kevin Hassettý menjadi calon Ketua The Fed.

Selain itu, munculnya keyakinan atas stabilitas rupiah seiring instrumen Bank Indonesia (BI) melalui intervensi spot, NDF, dan dukungan DHE SDA.

Sedangkan dari mancanegara, sentimen positif didorong oleh meningkatnya keyakinan bank sentral AS The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember 2025, dengan probabilitas saat ini mencapai 85 persen menurut CME FedWatch, jauh naik dari 30 persen sepekan lalu.

Selain itu, pelaku pasar tetap optimistis meski kekhawatiran bubble terhadap artificial intelligence (AI) sempat mengguncang pasar pada awal November 2025.

Di tengah data makro AS yang masih terbatas dan cenderung tertinggal akibat government shutdown selama 43 hari, pelaku pasar lebih mengandalkan komentar pejabat The Fed seperti Mary Daly dan Christopher Waller yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga. Di sisi lain, risiko dari belanja AI berlebihan masih berpotensi mengganggu reli pasar saham.

Pada perdagangan Kamis, 27 November 2025, bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,10 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,02 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,18 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,04 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)