Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Idi Susanto. Metrotvnews.com/ Antonio
Antonio • 26 November 2025 13:41
Bekasi: Realisasi pengerjaan proyek infrastruktur di Kota Bekasi, Jawa Barat, baru mencapai 48 persen hingga November 2025. Hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Idi Susanto mengatakan beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut yaitu efisiensi anggaran dan adanya rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan konsolidasi. Selain itu, juga disebabkan karena terlambatnya pengerjaan proyek infrastruktur dari jadwal yang semestinya.
“Jadi gini, kemarin kan panjang ya di 2025 ini kan ada efisiensi dari Presiden, ada surat rekomendasi dari KPK juga untuk konsolidasi, terus kan memang mulainya agak-agak terlambat ya,” kata Idi, dikutip Rabu, 26 November 2025.
Idi mengatakan, pengerjaan proyek fisik di Kota Bekasi baru 48%. Namun, serapan anggaran di dinas tersebut baru 20%.
“Progres fisik kita sekitar 48% sekarang, lumayan lah ya. Memang keuangannya masih di bawah 20% karena kita lagi kejar untuk berita acara tagihannya, karena tetep kita cek kualitas-kualitas kita, walaupun cepat tetep harus bertanggung jawab ya tapi,” ujar Idi.

Ilustrasi proyek infrastruktur. Dokumentasi/ MI.
Idi menjelaskan, seluruh proyek infrastruktur yang ada di dinasnya telah dilelang. Saat ini, tinggal menunggu pengerjaan seluruh proyek selesai oleh pihak ketiga. Namun, ada beberapa proyek yang harus dilelang ulang.
“Sampai saat ini kan semua SPK (Surat Perintah Kerja) sudah keluar nih tinggal tiga biji yang lelang ulang di ABT (APBD Perubahan) lah semua, murni sudah keluar semua yang ABT juga terakhir di Rabu ini kemungkinan,” jelas Idi.
Idi yakin bahwa proyek infrastruktur akan mencapai 90% pada akhir tahun. “Nanti di akhir tahun sih kita optimis bisa tetep penyerapan fisiknya bisa sesuai dengan yang dibebankan ke kita nih gitu. Kita masih perkiraan range antara 90 persen,” ucapnya.