Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky (tengah). ANTARA/Hayaturrahmah
Silvana Febiari • 5 December 2025 10:26
Aceh Timur: Korban bencana banjir di kawasan Lokop, Kabupaten Aceh Timur, membutuh hunian sementara. Pasalnya, sebagian dari mereka telah kehilangan tempat tinggal.
"Kebutuhan paling mendesak korban bencana di Lokop, Kabupaten Aceh Timur adalah rumah hunian sementara untuk tempat tinggal sementara karena rumah mereka hilang dan rusak berat," kata Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky, dikutip dari Antara, Jumat, 5 Desember 2025.
Kondisi warga hingga kini masih memprihatinkan pasca-banjir besar melanda wilayah tersebut. Selain kehilangan harta benda, mereka juga kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka hilang dan hanyut dibawa arus banjir.
Warga juga masih membutuhkan tenda-tenda pengungsian, termasuk tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar karena hampir 70 persen bangunan sekolah mengalami kerusakan akibat banjir. Bahkan, sebagian fasilitas sekolah tidak bisa digunakan sama sekali.
"Tenda darurat untuk ruang belajar juga dibutuhkan saat ini agar anak-anak di pedalaman Kabupaten Aceh Timur tetap bisa bersekolah setelah banyak sekolah rusak akibat banjir. Begitu juga kebutuhan peralatan dan perlengkapan belajar peserta didik," jelas Iskandar.
Tidak hanya untuk anak sekolah, kata dia, kelompok rentan juga memerlukan kebutuhan mendesak seperti perlengkapan bayi di antaranya susu, popok, serta pembalut untuk pengungsi perempuan. Logistik korban bencana juga masih kekurangan seperti
air bersih, perlengkapan mandi dan peralatan cuci, serta pakaian dan lainnya.
Warga korban banjir mengungsi di masjid di Aceh Timur, Selasa, 2 Desember 2025. ANTARA/Hayaturrahmah
Kondisi sektor kesehatan pun masih dalam keadaan darurat. Pasokan obat-obatan untuk puskesmas dan
rumah sakit sangat terbatas. Sementara kebutuhan layanan kesehatan terus meningkat akibat banyaknya warga yang sakit pasca-banjir.
"Ada satu rumah sakit dilaporkan lumpuh total akibat terendam banjir, sehingga pelayanan medis menjadi terganggu. Begitu juga dengan ambulans, hampir semuanya mengalami kerusakan," ungkapnya.
Iskandar Usman mengharapkan pemulihan pasca-bencana tidak hanya berfokus pada bantuan makanan, tetapi juga pada pemulihan tempat tinggal, pendidikan, dan layanan
kesehatan. "Warga kehilangan rumah, anak-anak juga tidak bisa sekolah. Kami sangat berharap ada hunian sementara dan tenda sekolah agar kehidupan bisa kembali berjalan walau dalam keterbatasan," ujarnya.