Ruang Digital Diharap Jadi Medium Memperkuat Soliditas

Media sosial. Foto: Ilustrasi Istimewa

Ruang Digital Diharap Jadi Medium Memperkuat Soliditas

M Sholahadhin Azhar • 7 December 2025 22:41

Jakarta: Ruang digital diharap menjadi medium untuk memperkuat soliditas. Terutama, di situasi pascabencana dan pemulihan. Hal ini merespons narasi yang beredar soal informasi terkait kebencanaan.

"Dalam situasi bencana, yang dibutuhkan masyarakat adalah ketenangan, informasi yang akurat, serta edukasi yang membangun. Bukan narasi yang bisa memicu ketakutan, stigma, dan kecurigaan,” kata Direktur Eksekutif Veritas Institut, Aldi Tahir, dalam keterangan yang dikutip Minggu, 7 Desember 2025.

Pernyataan tersebut diungkap Aldi merespons konten kreator yang menyebar informasi di ruang digital. Salah satunya, Feri Irwandi.

Menurut Aldi, seharusnya konten kreator memberi informasi yang teruji pembuktiannya. Jangan sampai yang disampaikan, justru berisiko melukai korban penyintas bencana.
 


"Tidak boleh disampaikan tanpa dasar data yang jelas dan verifikasi dari pihak berwenang dan ini melukai perasaan penyintas bencana," ujar Aldi.

Aldi menilai jika terdapat dugaan terkait hal yang sensitif, termasuk pidana, dapat melaporkan kepada aparat penegak hukum. Sehingga, dapat ditangani secara profesional.

“Melapor ke aparat jauh lebih tepat daripada menyebarkannya lebih dulu ke publik dengan narasi yang belum teruji kebenarannya,” kata dia.

Di sisi lain, Aldi melihat kritik terhadap negara terkait penanggulangan bencana, beredar di ruang digital. Menurut Aldi, seharusnya kritik disampaikan secara objektif dan berbasis data.

Media sosial. Foto: Ilustrasi Istimewa

“Kritik itu penting dalam demokrasi, tetapi harus dibangun di atas fakta. Kita juga harus adil melihat kerja keras TNI, Polri, BNPB, tenaga medis, relawan, dan pemerintah daerah yang selama ini berada di garis depan membantu para korban,” kata Aldi.

Dia pun mengajak para figur publik dan influencer untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Khususnya yang berkaitan dengan isu sensitif di tengah darurat bencana.

“Karena itu, dibutuhkan tanggung jawab moral agar narasi yang disampaikan tidak justru memperpanjang penderitaan korban dan merusak kepercayaan publik,” kata Aldi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(M Sholahadhin Azhar)