Jateng Sumbang Pekerja Migran Terbanyak Kedua

Kegiatan Edukasi Keuangan Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya di Solo. Metrotvnews.com/ Triawati

Jateng Sumbang Pekerja Migran Terbanyak Kedua

Triawati Prihatsari • 9 September 2025 16:32

Solo: Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mencatat Jawa Tengah merupakan penyumbang jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) terbanyak nomor dua setelah Jawa Timur. Tercatat total jumlah PMI hingga September 2025 sebanyak 5.378.000 orang.

Direktur Literasi Keuangan dan Pemanfaatan Remitansi KP2MI Indra Hardiansyah mengatakan dari jumlah tersebut, pekerja migran dari Jawa Tengah sebanyak 1,2 juta orang. Berdasarkan data Bank Indonesia pada 2024 mencatat jumlah remitansi pekerja migran secara nasional sebesar Rp253,9 triliun. 

"Dari jumlah itu yang Provinsi Jateng sebanyak Rp56,5 triliun. Uang hasil bekerja di luar negeri yang kemudian dikirimkan ke keluarga di Tanah Air bukan hanya membantu perekonomian keluarga, tapi juga berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan, penggerakan ekonomi lokal, dan menunjang perekonomian nasional dengan menjadi sumber devisa terbesar kedua setelah migas," beber Indra usai menghadiri pembukaan Edukasi Keuangan Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya di Solo, Selasa, 9 September 2025.

Kendati demikian, di balik kontribusi besar yang telah dihasilkan oleh para pekerja migran tersebut, masih banyak tantangan yang dihadapi PMI dan keluarganya di Tanah Air. Salah satunya berdasarkan data BI menunjukkan 70 persen dari remitansi yang dikirimkan masih digunakan untuk konsumsi sehari-hari dan membayar utang.

"Hanya kurang dari lima persen yang dialokasikan untuk investasi dan modal usaha. Selain itu, masih banyak pekerja bertahun-tahun bekerja di luar negeri kembali ke Tanah Air tanpa tabungan yang cukup untuk masa depan," ujar Indra.

Sementara itu, Sekretaris 1 Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara sekaligus Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Sarjono Turin menegaskan, edukasi keuangan dan masalah hukum penting diberikan kepada calon pekerja migran. Sebab, pekerja migran berperan penting dalam perekonomian Indonesia.

"Karena mereka menghasilkan devisa signifikan melalui remitensi yang dikirimkan kepada keluarganya di Indonesia. Buruh migran Indonesia merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas di Indonesia. Devisa yang dihasilkan PMI berasal dari remitensi uang yang dikirimkan kepada keluarganya di Indonesia," ungkap Sarjono.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)