Pemerintahan AS di bawah Donald Trump langsung mendeportasi banyak imigran tak berdokumen di awal 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 January 2025 16:32
Guatemala City: Pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang membawa puluhan imigran yang dideportasi mendarat di Guatemala, kata pihak berwenang pada hari Jumat kemarin. Pendaratan ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden AS Donald Trump bergerak cepat untuk menindak para imigran tak berdokumen di Negeri Paman Sam.
Mengutip dari Digital Journal, Sabtu, 25 Januari 2025, total 265 imigran Guatemala tiba di negara mereka dari AS dengan tiga penerbangan — dua dioperasikan militer, dan satu sewaan, kata lembaga migrasi negara Amerika Tengah itu, memperbarui angka sebelumnya.
Washington juga mengirim empat penerbangan deportasi ke Meksiko di hari Kamis, kata sekretaris pers Gedung Putih di media sosial X, meski ada beberapa laporan media AS bahwa pihak berwenang di sana telah menolak setidaknya satu pesawat.
Pemerintah Meksiko belum mengonfirmasi kedatangan penerbangan atau kesepakatan apa pun untuk menerima sejumlah pesawat tertentu dengan orang-orang yang dideportasi.
Namun, Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka siap bekerja sama dengan Washington mengenai deportasi warga negaranya, dengan mengatakan negara itu akan "selalu menerima kedatangan orang Meksiko ke wilayah kami dengan tangan terbuka."
Penerbangan itu dilakukan setelah Gedung Putih mengatakan telah menangkap lebih dari seribu orang dalam dua hari dengan ratusan orang dideportasi menggunakan pesawat militer.
“Operasi deportasi besar-besaran terbesar dalam sejarah sedang berlangsung,” ujar pernyataan Gedung Putih.
Sekitar 538 "penjahat" imigran ilegal ditangkap pada hari Kamis, lanjut Gedung Putih, diikuti oleh 593 lainnya pada hari Jumat.
Sebagai perbandingan, di bawah pendahulu Trump, Joe Biden, penerbangan deportasi dilakukan secara teratur, dengan total 270.000 deportasi pada 2024 — rekor 10 tahun — dan 113.400 penangkapan, dengan tingkat rata-rata 310 per hari.
Baca juga: Halau Imigran, Trump Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Perbatasan AS-Meksiko