PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp3,2 Triliun di Triwulan II-2025, Melejit 60%

Ilustrasi. Foto: dok PPRE.

PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp3,2 Triliun di Triwulan II-2025, Melejit 60%

Husen Miftahudin • 8 August 2025 15:59

Jakarta: PT PP Presisi Tbk (PPRE), perusahaan jasa pertambangan dan konstruksi berbasis alat berat, mencatatkan kinerja yang solid dengan membukukan perolehan kontrak baru sebesar Rp3,2 triliun hingga triwulan II-2025.

Direktur Utama PP Presisi Rizki Dianugrah mengatakan, pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu meningkat sebesar 60 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.

"Kami terus mendorong peningkatan pendapatan dan kontrak baru melalui strategi yang adaptif dan fokus pada efisiensi operasional," ujar Rizki dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 8 Agustus 2025.

Adapun kontrak baru tersebut didominasi oleh segmen jasa pertambangan dan konstruksi dengan kontribusi sebesar 89,58 persen, menegaskan posisi strategis PPRE di sektor ini. Perseroan juga terus menjajaki peluang kemitraan strategis guna memperluas cakupan bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
 

Baca juga: BUMN Tak Beri Tantiem dan Bonus Bisa Hemat Rp8 Triliun per Tahun


(Ilustrasi, gedung PP Presisi. Foto: dok Istimewa)
 

Raup laba bersih Rp75 miliar


Sejalan dengan pertumbuhan kontrak baru, kinerja keuangan PPRE juga menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan keuangan triwulan II-2025, PPRE berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun, dengan segmen pertambangan dan konstruksi mendominasi kontribusi sebesar 97,6 persen.

Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp75 miliar, meningkat sebesar 13,64 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp66 miliar. Pertumbuhan laba ini mencerminkan peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.

"Di tengah dinamika industri yang terus berkembang, PPRE berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan," tegas Rizki.

Dari sisi profitabilitas, lanjut dia, gross margin perusahaan meningkat menjadi 19,50 persen, dibandingkan dengan 18,05 persen pada triwulan II-2024. Peningkatan margin ini menjadi indikator membaiknya kinerja operasional dan kontrol biaya yang semakin optimal.

Selain itu, rasio leverage juga mengalami perbaikan, serta Debt to Equity Ratio (DER) menurun menjadi 1,12x, dibandingkan 1,17x pada periode sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan PPRE dalam menjaga struktur permodalan yang sehat dan tetap berada dalam batas covenant yang ditetapkan oleh pihak perbankan.

"Kami optimistis terhadap prospek sektor pertambangan ke depan," ucap Rizki optimistis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)