Ilustrasi TNI. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar.
Rahmatul Fajri • 9 August 2025 10:58
Jakarta: Pengamat militer sekaligus Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai pengisian kembali jabatan Wakil Panglima TNI seharusnya melalui jalur promosi. Ia menilai hal tersebut dilakukan agar mencegah matahari kembar di tubuh TNI.
"Pemilihan figur yang akan mengisi posisi ini sangat menentukan, termasuk bagaimana pola kariernya. Saya cenderung lebih setuju bila jabatan Wakil Panglima dijadikan jalur promosi dari bintang tiga ke bintang empat, bukan diisi oleh figur yang sebelumnya sudah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Karena kalau tidak, bisa menimbulkan dua risiko: 'matahari kembar' jika terlalu kuat, atau 'ban serep' jika tidak diberi ruang fungsi nyata," kata Khairul kepada Media Indonesia, dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Khairul menjelaskan pengisian kembali posisi Wakil Panglima TNI setelah kosong selama 25 tahun memang dibutuhkan. Dari sisi urgensi, ia melihat bahwa konteks TNI saat ini berbeda dibanding dua dekade lalu.
"Kita sedang berada dalam fase transformasi besar-besaran di tubuh TNI, baik dari aspek struktur organisasi, pembentukan komando baru, penguatan interoperabilitas tiga matra, maupun pembangunan sistem komando gabungan permanen. Semua ini tentu menambah beban koordinasi di tingkat strategis, khususnya di Mabes TNI," ungkap Khairul.
Baca juga:
Analisis Pengisian Jabatan Wakil Panglima TNI |